SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto mengaku geram melihat lambatnya penanganan warga korban banjir oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar.
Petugas BPBD Makassar disebut sangat terlambat menangani dampak banjir yang terjadi di wilayahnya.
Hal ini diungkapkan Danny Pomanto setelah melakukan pengecekan di sejumlah lokasi yang terdampak banjir di Makassar. Selama dua hari banjir di Kota Makassar.
Lokasi banjir yang telah dikunjungi Danny Pomanto berada di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Biringkanaya, dan Perumnas Antang Kecamatan Manggala.
Dari hasil pengecekan, Danny Pomanto menyimpulkan petugas BPBD dan Dinsos Makassar sangat terlambat menangani korban banjir.
Untuk itu, ia pun akan mengambil alih penanggulangan banjir terkait lokasi-lokasi pengungsian yang berada di Kota Makassar.
"Saya mohon maaf. Saya akui bahwa penanganan darurat ini sangat lambat," kata Danny Pomanto, Kamis 11 Maret 2021.
Danny Pomanto mengaku akan melakukan tindakan administratif yang tegas. Untuk mengembalikan performa Pemerintah Makassar dalam menangani setiap tanggap darurat.
"Terjadi penurunan kinerja, dan saya akan mengambil tindakan-tindakan administratif. Saya juga baru sepuluh hari, saya tidak tahu kinerja pemerintah kota seperti apa. Tetapi, insyaallah kami akan menangani dengan baik. Kalau yang kurang hari ini, kami akan perbaiki mulai hari ini," jelas Danny Pomanto.
Baca Juga: Siap-siap, Danny Pomanto Akan Ganti Direksi Perusahaan Daerah
Danny Pomanto mengungkapkan pada masa pemerintahannya duhulu sebagai Wali Kota Makassar, Petugas BPBD Makassar sangat siap dalam menangani bencana banjir di wilayahnya.
Namun, setelah dirinya berhenti menjabat hingga kembali menjabat sebagai Wali Kota Makassar, Danny menyebut BPBD Makassar sangat terlambat melaksanakan tugasnya untuk menangani bencana banjir.
"Kesimpulan pertama biasanya waktu saya memerintah, begitu saya sudah kasih sinyal bahwa akan ada banjir. Biasanya sudah siap semua, ternyata sekarang tidak siap. Biasanya yang memimpin BPBD dan Dinsos," ungkap Danny Pomanto.
Menurut Danny Pomanto, banjir yang terjadi di Paccerakkang berkaitan dengan Sungai Biring Jene yang bermuara di Kabupaten Maros menuju Sungai Tallo yang dangkal. Sehingga, meluap dan mengakibatkan terjadi banjir di Makassar.
Sebab itu, Danny Pomanto akan berkoordinasi dengan Balai Pompengan Jeneberang untuk meminta izin agar dapat menggali Sungai Tallo. Menggunakan ekskavator milik Pemkot Makassar.
"Saya akan berkoordinasi dengan Balai Pompengan, tapi saya mau minta izin untuk membuat usaha darurat dengan menggali sungai itu dengan alat yang kami miliki," kata dia.
Sedangkan, banjir yang terjadi di Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala yang diketahui merupakan salah satu lokasi langganan banjir di Makasaar. Penyebabnya adalah karena adanya perlambatan aliran air yang keluar menuju ke Sungai Tallo Makassar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja