Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 11 Maret 2021 | 18:20 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto meninjau lokasi banjir, Kamis 11 Maret 2021 / [SuaraSulsel.id / Istimewa]

SuaraSulsel.id - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto mengaku geram melihat lambatnya penanganan warga korban banjir oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar.

Petugas BPBD Makassar disebut sangat terlambat menangani dampak banjir yang terjadi di wilayahnya.

Hal ini diungkapkan Danny Pomanto setelah melakukan pengecekan di sejumlah lokasi yang terdampak banjir di Makassar. Selama dua hari banjir di Kota Makassar.

Lokasi banjir yang telah dikunjungi Danny Pomanto berada di Jalan Andi Pangeran Pettarani, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Biringkanaya, dan Perumnas Antang Kecamatan Manggala.

Baca Juga: Siap-siap, Danny Pomanto Akan Ganti Direksi Perusahaan Daerah

Dari hasil pengecekan, Danny Pomanto menyimpulkan petugas BPBD dan Dinsos Makassar sangat terlambat menangani korban banjir.

Untuk itu, ia pun akan mengambil alih penanggulangan banjir terkait lokasi-lokasi pengungsian yang berada di Kota Makassar.

"Saya mohon maaf. Saya akui bahwa penanganan darurat ini sangat lambat," kata Danny Pomanto, Kamis 11 Maret 2021.

Danny Pomanto mengaku akan melakukan tindakan administratif yang tegas. Untuk mengembalikan performa Pemerintah Makassar dalam menangani setiap tanggap darurat.

"Terjadi penurunan kinerja, dan saya akan mengambil tindakan-tindakan administratif. Saya juga baru sepuluh hari, saya tidak tahu kinerja pemerintah kota seperti apa. Tetapi, insyaallah kami akan menangani dengan baik. Kalau yang kurang hari ini, kami akan perbaiki mulai hari ini," jelas Danny Pomanto.

Baca Juga: Banjir di Perumnas Antang Setinggi Dada Orang Dewasa

Danny Pomanto mengungkapkan pada masa pemerintahannya duhulu sebagai Wali Kota Makassar, Petugas BPBD Makassar sangat siap dalam menangani bencana banjir di wilayahnya.

Namun, setelah dirinya berhenti menjabat hingga kembali menjabat sebagai Wali Kota Makassar, Danny menyebut BPBD Makassar sangat terlambat melaksanakan tugasnya untuk menangani bencana banjir.

"Kesimpulan pertama biasanya waktu saya memerintah, begitu saya sudah kasih sinyal bahwa akan ada banjir. Biasanya sudah siap semua, ternyata sekarang tidak siap. Biasanya yang memimpin BPBD dan Dinsos," ungkap Danny Pomanto.

Menurut Danny Pomanto, banjir yang terjadi di Paccerakkang berkaitan dengan Sungai Biring Jene yang bermuara di Kabupaten Maros menuju Sungai Tallo yang dangkal. Sehingga, meluap dan mengakibatkan terjadi banjir di Makassar.

Sebab itu, Danny Pomanto akan berkoordinasi dengan Balai Pompengan Jeneberang untuk meminta izin agar dapat menggali Sungai Tallo. Menggunakan ekskavator milik Pemkot Makassar.

"Saya akan berkoordinasi dengan Balai Pompengan, tapi saya mau minta izin untuk membuat usaha darurat dengan menggali sungai itu dengan alat yang kami miliki," kata dia.

Sedangkan, banjir yang terjadi di Perumnas Antang, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala yang diketahui merupakan salah satu lokasi langganan banjir di Makasaar. Penyebabnya adalah karena adanya perlambatan aliran air yang keluar menuju ke Sungai Tallo Makassar.

"Kedua di antang, Blok 10 termasuk blok 5. Di sini ada perlambatan aliran air keluar di Sungai Tallo akibat beberapa perumahan yang kami temukan 2019 waktu itu," beber Danny.

Danny Pomanto mengaku akan berkoordinasi dengan pengelola perumahan-perumahan yang dianggapnya telah menghalangi aliran air menuju Sungai Tallo.

"Air di sini berasal dari anak Sungai Jeneberang yang meluap dan ke sini. Dan harusnya membuang ke Sungai Tallo, tapi aliran ke Sungai Tallo terhalang oleh beberapa perumahan yang ada. Solusinya adalah saya akan menginisiasi karena otoritas ini ada di Balai bukan pemerintah Makassar. Sejalan dengan itu secara darurat juga saya akan membuat jalur air dengan alat berat kita," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More