SuaraSulsel.id - Hujan lebat yang mengguyur Kota Makassar dua hari terakhir membuat puluhan rumah warga di Perumnas Antang, Blok 10, Jalan Bangkala Raya, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala terendam banjir.
Hingga kini, banjir masih setinggi dada orang dewasa. Setiap tahun Perumahan ini memang menjadi langganan banjir.
Saruddin (30 tahun) salah satu korban yang terdampak mengatakan banjir di Perumnas Antang terjadi sejak Rabu (10/3/2021) kemarin malam. Setelah hujan lebat terus menerus mengguyur di lokasi kejadian.
"Tadi malam baru naik air di rumah. Kalau kemarin masih kecil air," kata Saruddin kepada SuaraSulsel.id saat ditemui di lokasi banjir, Kamis 11 Maret 2021.
Saruddin mengungkapkan ada puluhan rumah warga yang terendam banjir di Perumnas Antang Blok 10. Kini, air pun telah mencapai dada orang dewasa.
"Banyak rumah terendam di dalam. Ada puluhan itu. Airnya tinggi sudah sampai dada," ungkap Saruddin.
Kepala BPBD Makassar Muhammad Rusli mengemukakan sejauh ini sudah ada enam kecamatan di Kota Makassar yang terendam banjir.
"Ada beberapa kecamatan yang terdampak banjir. Antara lain Kecamatan Manggala, Kecamatan Rappocini, Tamalanrea, dan Tallo," terang Rusli.
Rusli mengaku belum dapat memastikan berapa banyak rumah warga yang terendam banjir di enam kecamatan tersebut. Ia beralasan belum memiliki data para korban.
Baca Juga: Walhi Khawatir Banjir Besar Tahun 2019 Terulang di Sulsel
"Belum ada data aslinya ini. Mereka ini kan sudah jadi apa namanya dari tahun ke tahun," ujar Rusli.
Rusli mengatakan banjir di enam Kecamatan Makassar itu bukanlah banjir kiriman. Hal ini dikarenakan kondisi itu terjadi setelah sejumlah wilayah di Makasaar diguyur hujan lebat.
"Tidak bisa juga kita bilang banjir kiriman karena hujan memang merata. Jadi ini karena memang volume hujan yang tinggi kemudian air laut yang mungkin meningkat juga sampai lambat untuk keluar," katanya.
Rusli mengaku ada enam 60 personil yang dikerahkan. Membawa enam perahu karet. Untuk mengevakuasi para korban banjir di Makassar.
"Sudah ada 60 personil yang turun. Kemarin pengungsi yang saya tangani hanya ada di Toa Daeng yang saya temukan seorang bayi mengungsi karena air masuk di rumahnya. Tapi Alhamdulillah bisa ditangani karena setiap pengungsi itu sudah ada dinas kesehatan yang menangani," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja