Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 10 Maret 2021 | 15:42 WIB
Lab pembuatan Vaksin Nusantara di RSUP Kariadi [suara.com/Dafi Yusuf]

SuaraSulsel.id - Vaksin Nusantara yang digagas bekas Menteri Kesehatan Terawan mendapat masalah. Sebab proses uji klinis tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito.

Penny mengatakan, uji klinis tahap I Vaksin Nusantara secara administrasi ditemukan adanya perbedaan lokasi penelitian dengan komite etik.

Penelitian dilakukan di RSUP dr Kariadi Semarang sementara Komite Etik dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat/RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Baca Juga: Komisi IX Heran Kemenkes Tak Jelaskan Vaksin Nusantara Saat Rapat Bersama

Pemenuhan kaidah good clinical practice juga tidak dilaksanakan dalam penelitian ini dalam persetujuan yang diberikan oleh Badan POM.

"Komite etik dari RSPAD tapi pelaksanaan penelitian ada di RS dr Kariadi," kata Penny saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (10/3/2021).

Penny menegaskan seharusnya dalam kaidah klinis pengembangan vaksin, tempat peneliti dan komite etik harus sama dan bertanggung jawab terhadap proses penelitian khususnya keselamatan subjek penelitian.

Selain itu, dia juga menyebut ada perbedaan data uji klinis yang diberikan tim peneliti kepada BPOM dengan data yang dipaparkan dalam rapat kerja di Senayan hari ini.

"Saya hanya memberikan komentar bahwa data yang diberikan tadi tidak sama dengan data yang diberikan pada BPOM, dan kami sudah melakukan evaluasi dan mengirimkan surat pada tim peneliti," ucapnya.

Baca Juga: Ingin Netralkan Kulit dari Kosmetik Abal-abal? Begini Caranya

Penny menegaskan pihaknya tetap akan independen mengawasi perkembangan setiap vaksin yang dipakai di Indonesia, mereka akan segera mengadakan pertemuan dengan tim peneliti vaksin nusantara untuk klarifikasi beberapa temuan itu pada 16 Maret 2021.

"BPOM harus memastikan bahwa semua penelitian betul, karena ini uji klinik pada manusia, jadi harus betul mengikuti good laboratory practice, good clinical trial practice, dan juga good manufacturing practice dari produk itu sendiri, BPOM akan transparan, kami tak punya kepentingan apapun," tutup Penny.

Load More