SuaraSulsel.id - Sengkarut hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat dinilai berbuntut panjang. Dualisme kepemimpinan jelas akan terjadi.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Sukri Tamma mengkhawatirkan efeknya akan mengarah ke DPD Partai Demokrat. Usai KLB Partai Demokrat pasti akan muncul dualisme kepemimpinan di daerah yang akan saling klaim.
"Jika ini tidak segera mendapat perhatian dan jalan keluar, maka hampir pasti akan berimbas pada potensi dualisme kepengurusan. Tidak hanya di pusat, namun juga daerah," kata Sukri menjelaskan imbas dari KLB Partai Demokrat di Makassar, Sabtu (6/3/2021).
Pada kondisi seperti ini, pengurus partai di pusat baik versi AHY maupun Moeldoko tentu berebut perhatian DPD. Yang tadinya menyatakan janji setia, bisa saja berpaling.
"Dengan demikian sangat mungkin spektrum konflik akan melebar, Sulawesi Selatan akan jadi sasaran dan terpecah (kepemimpinannya)," bebernya.
Partai Demokrat di Sulawesi Selatan, kata Sukri, masih cukup diperhitungkan oleh masyarakat. Pada Pileg di Sulsel 2019 lalu, Demokrat mampu mengamankan 10 kursi di Legislatif.
Walaupun mengalami penurunan perolehan kursi, Partai besutan SBY itu cukup eksis di Sulsel. Satu kursi pimpinan berhasil direbut oleh ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah Erbe, sebagai wakil ketua III.
"Namun dengan adanya KLB ini, apalagi jika sampai dualisme, tentu akan berpeluang mempengaruhi dukungan masyarakat. Demokrat bisa jadi kehilangan kursi (pimpinan) di 2024," tegasnya.
Ia melihat KLB ini sebagai wujud kekecewaan dari sejumlah anggota terhadap kepemimpinan Agus Harimukti Yudhoyono. Terlepas dari intervensi pihak lain yang memiliki tujuan politik tertentu.
Baca Juga: Kudeta Demokrat, SBY: Moeldoko Tega, Berdarah Dingin
"Artinya, internal PD memang sedang ada konflik. Ini terlepas dari potensi adanya peluang intervensi dari pihak-pihak lain di luar Partai Demokrat, seperti yang banyak diklaim pengurus yang berada di barisan AHY," tandasnya.
Empat ketua DPC di Sulawesi Selatan juga dikabarkan hadir pada KLB di Deli Serdang, Sumatra Utara, kemarin. Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah mengatakan ia sudah mengantongi ke empat nama pengurusnya tersebut.
Mereka adalah Ketua DPC Partai Demokrat Pangkep, Barru, Sidrap dan Takalar. Pihaknya juga punya bukti valid.
Ke empatnya dinyatakan akan dipecat jadi pengurus. Mereka mengkhianati partai.
"Kami sejak awal solid bersama pak AHY. Kalau ada yang berkhianat, tentu kita tendang," tegas Ni'matullah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
-
Onitsuka Tiger Buatan Jepang vs Indonesia: Apa Sih Bedanya? Ini Ulasannya
-
Fenomena Rohana dan Rojali Sampai Kuping Bos OJK
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
Terkini
-
Pemprov Sulsel Kirim Tenaga Kesehatan Layani Warga Kepulauan Pangkep dan Selayar
-
Nasdem Gelar Rakernas di Sulsel, Rusdi Masse Temui Andi Sudirman
-
Sekda Sulsel Bagikan Inspirasi Kepemimpinan untuk ASN
-
Peluru Nyasar Teror Rumah Warga Makassar: Anak-Anak Nyaris Jadi Korban!
-
6 Masalah Penting Harus Dituntaskan Rektor Unhas Periode 2026-2030