Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 05 Maret 2021 | 10:15 WIB
Desain Kantor Gubernur Sulsel yang Akan Dibangun di kawasan CPI Kota Makassar. Menelan anggaran hampir Rp 2 triliun. Proyek ini disebut Twin Tower / [Foto: Istimewa]

Padahal, kontrak proyek tersebut dikerjakan PT Waskita Karya sebagai pekerja konstruksi dan perusahaan perseroan daerah PT Sulsel Citra Indonesia sudah mulai berjalan.

Wali Kota Makasar Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan pembangunan menara kembar itu dianggap melanggar Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Makassar.

Sehingga diberikan surat peringatan kepada pihak kontraktor untuk segera menghentikan segala aktifitas pembangunan, selain melanggar aturan juga tidak memiliki izin IMB.

Tidak hanya itu, lokasi pembangunan menara kembar tersebut yang dicanangkan Nurdin Abdullah, berada di kawasan peruntukan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Baca Juga: Lelang Jabatan Pemkot Makassar Akan Diulang, Ini Alasannya

Maka secara aturan tidak diperbolehkan. Kalaupun proyek ini dipaksakan jalan, hanya ada dua solusi yakni membatalkan Perda RTRW atau membangun di lahan yang baru.

Mengenai dengan koordinasi bersama Pemprov Sulsel, kata dia, sudah dilaksanakan, hanya saja Pemprov Sulsel berdalih, proyek itu adalah bagian dari bisnis perusahaan daerah dalam hal ini PT Perseroda milik Pemprov Sulsel, sehingga pertemuan menuai kebuntuan.

"Kemarin mereka (Pemprov) sudah datang, dia suruh ke Perseroda. Tapi saya tidak ada urusan dengan Perseroda. Intinya urusan ini harus ada IMB-nya di situ, kalau tidak ada akan saya dozer, " ucap Danny Pomanto menegaskan.

Wali Kota Makassar yang kembali terpilih itu menambahkan, ide dan gagasan serta gambar desain pembangunannya sangat bagus.

Hanya saja lokasi pembangunannya salah tempat. Pria yang disapa Danny Pomanto ini menyarankan agar proyek tersebut dibangun pada lokasi yang pas sesuai aturan tata ruang.

Baca Juga: Dua Bulan Honorer Pemprov Sulsel Belum Gajian, Sudirman : Bayar Cepat !

Direktur PT Perseroda, Taufik Fachruddin diketahui adik ipar Nurdin Abdullah saat konfirmasi melalui telepon selularnya tidak merespons, begitupun disampaikan pesan pendek pertanyaan berkaitan dengan polemik proyek itu, tidak dibalas.

Load More