SuaraSulsel.id - Kabar duka datang dari Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat (Persakmi). Kader terbaiknya, Dr Eha Soemantri S.KM, M.Kes meninggal dunia.
Eha meninggal di ICU Rumah Sakit Wahidin Sudiro Husodo. Setelah salat subuh. Kabar beredar, sebelumnya Eha dirawat karena terinfeksi Covid-19.
Eha sendiri sebelumnya sudah divaksin. Namanya masuk dalam penerima vaksin pertama di Sulsel. Bersama beberapa pejabat Pemprov Sulsel dan Forkopimda di Sulsel.
Pada tanggal 28 Januari, Bendahara Persakmi Sulsel ini menerima vaksinasi tahap dua di RSKD Dadi.
Baca Juga: Gabung ke AFC, Guru Asal Makassar Sukses Raup Pendapatan Rp 500 Juta/Tahun
Eha juga sempat membagikan testimoninya. Setelah divaksin beberapa waktu lalu. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak takut divaksinasi.
"Saya telah mendapatkan suntik vaksin pada tanggal 14 januari setelah pencanangan vaksinasi Covid-19 oleh pak Gubernur," ujarnya dalam video testimoni tersebut.
"Alhamdulillah, setelah divaksin saya tidak mengalami keluhan apa-apa. Ini salah satu bukti yang menunjukkan vaksin Covid-19 aman. Kepada masyarakat, mari kita mensukseskan pemberian vaksin ini, sebagai ikhtiar kita agar terlindungi dari virus covid-19. Tentunya dengan tetap mematuhi 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mematuhi protokol kesehatan," lanjutnya.
Hingga kini, SuaraSulsel.id masih berusaha menghubungi pihak RS Wahidin Sudirohusodo dan Satgas Covid Sulsel untuk konfirmasi. Telepon dan pesan singkat yang dikirimkan belum direspons.
Siapa Dr Eha Soemantri?
Baca Juga: Kisah Nenek di Makassar Hidup dari Sampah, Harus Nafkahi Anak dan Cucu
Eha Soemantri adalah pengurus Persakmi Sulsel. Ibu tiga anak itu meraih gelar Doktor di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas tahun 2016.
Ia dinyatakan lulus setelah mempertahankan disertasi yang berjudul Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia di Bawah Lima Tahun di Sulsel.
Ia meneliti manusia "kate" atau manusia pendek. Mereka yang kehilangan daya tumbuh karena beberapa faktor. Termasuk kekurangan gizi.
Kini, Eha memilih mengabdikan dirinya menjadi tenaga pengajar sekaligus menjabat sebagai Direktur Pascasarjana STIK Tamalatea Makassar. Ia menjadikan pendidikan sebagai wadah untuk memperbaiki mutu kehidupan umat manusia.
Jumat (19/2/2021) pagi, Eha dinyatakan meninggal dunia di RS Wahidin Sudiro Husodo.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
-
Buat Prabowo Terdiam saat Berpidato di Groundbreaking Pabrik Baterai EV, Siapa Tomy Winata?
-
Usai Peringkat Daya Saing RI Anjlok, Pemerintah Lakukan Deregulasi Kebijakan di Sektor Perdagangan
Terkini
-
Pembagian Harta Karun di Selat Makassar, Kabupaten Ini Minta Rp345 Miliar
-
Makin Praktis, Nasabah Bisa Cairkan Limit Kartu Kredit Lewat BRImo
-
Akan Ada Tersangka Kasus Jatuhnya Juliana di Rinjani? Ini Kata Polisi
-
Langgar Jam Malam di Kabupaten Sidrap, Pelajar Dimasukkan ke Pesantren
-
Apa Perbedaan QRIS Tap dan QRIS Berbasis Kode QR?