SuaraSulsel.id - Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni'matullah Erbe, meminta semua Ketua DPC Demokrat di Sulawesi Selatan menjaga pengurus dan anggotanya. Agar tidak ikut dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat.
Ni'matullah menyebut, upaya untuk menggelar KLB Partai Demokrat masih terus berjalan sampai sekarang. Pengurus Demokrat di daerah terus-menerus didesak ikut KLB.
"Dua minggu lalu kita sudah berikan dukungan tertulis dari 24 ketua DPC dan DPD untuk mas AHY. Ternyata di Jakarta belum cukup, sampai hari ini bergerilya untuk laksanakan KLB. Target mereka KLB dilaksanakan dengan hadirkan perwakilan tidak legal," kata Ni'matullah Erbe kepada terkini.id -- jaringan suara.com
Ni'matullah mengaku, DPD dan DPC Demokrat di Sulsel sudah melakukan konsolidasi. Menolak KLB Partai Demokrat.
Demokrat Sulsel menolak upaya Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pemilihan ketua umum baru. Menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ni'matullah meminta, semua Ketua DPC membangun komunikasi dan menjaga pengurusnya. Sebab ia menduga target mereka jika Ketua dan Sekretaris DPC tidak bisa diajak, maka mereka akan mencari pengurus lain.
"Itu modus dan cara yang sama untuk ganggu dan rongrong kita, saya instruksikan Ketua DPC, fraksi, dan siapa pun ketemu dan komunikasi KLB. Saya instruksikan kita tidak lagi basa-basi dengan mereka, tidak layani, usir orang itu saya bertanggungjawab," tegasnya.
Ajakan KLB Partai Demokrat dinilai sangat merugikan Partai Demokrat.
"Mulai hari ini kita sudah harus tegas. Hari ini konteksnya mengarah ke KLB, usir mereka. Apa yang anda lakukan laporkan ke media. Sikap ini penting, utama kita di Sulsel, mereka tidak boleh samakan kita," pungkas Wakil Ketua DPRD Sulsel ini.
Baca Juga: Roy Suryo: Konsep UU ITE Bukan dari Zaman SBY
Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat
Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengungkapkan, berbagai upaya pihak tertentu yang ingin mengambil alih Demokrat saat ini tak ada yang berhasil.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) tersebut mengaku terus memantau 'Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat' yang dia sebut GPK-PD.
Menurut AHY, sapaan akrabnya, GPK-PD merupakan gerakan ilegal dan inkonstitusional yang masih saja berupaya untuk melakukan pemberontakan dan pengkhianatan hingga saat ini.
"Polanya kuno. Pertama, berupaya untuk memengaruhi para pemilik suara. Tidak berhasil, mereka mencoba memengaruhi pengurus DPD dan DPC," ujar AHY lewat keterangan tertulisnya kepada media, Rabu 17 Februari 2021.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging
-
61 Ribu Bibit 'Emas Hijau' Ditebar di Sulsel
-
Dari Gelap ke Terang: Listrik Gratis yang Mengubah Hidup Warga
-
Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01, BGN Lakukan Penanganan Penuh