Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 11 Februari 2021 | 16:08 WIB
Ilustrasi guru honorer di Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Bone yang dipecat usai memposting status di Facebook. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD) 165 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bernama Vina (34 tahun) dipecat dari kerjaanya. Hanya karena memposting status di media sosial Facebook.

Kepada SuaraSulsel.Id, Vina mengatakan bahwa dirinya dipecat setelah memposting status di Facebook pada 6 Januari 2021. Sebagai bentuk rasa syukur karena dirinya telah menerima dana BOS sebanyak Rp700 ribu selama empat bulan.

"Ceritanya itu hari saya dikasih dana BOS lama Rp700 ribu selama empat bulan. Saya minta terimakasih banyak saja. Saya bilang terimakasih Pak Aji dana bosnya Rp700. Itu aja yang saya posting di Facebook. Terus dikeluarkan dari sekolah," kata Vina melalui sambungan telepon, Kamis (11/2/2021).

Entah apa yang terjadi, setelah memposting status tersebut. Haji Jumrang selaku suami dari Kepala Sekolah SD 165 Sadar, tempat Vina mengajar langsung mengirim pesan singkat kepada Vina melalui aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Ogah Lewatkan Ikatan Cinta, Guru Pamit saat Mengajar: Mohon dengan Sangat

Isi pesan yang disampaikan Haji Jumrang kepada Vina usai membaca status Vina di Facebook ternyata cukup memilukan. Vina dipecat dari sekolah hanya karena persoalan status yang diunggahnya di Facebook.

"Dia (Pak Aji) langsung WhatsApp saya, bilang tabe kita cari saja sekolah lain yang bisa gaji kita lebih banyak. Istirahat saja mulai bulan ini 2021. Dia chat setelah baca itu status saya," jelas Vina.

Vina tidak menyangka bahwa dirinya akan dipecat dari kerjaannya hanya karena persoalan status yang diupdate di Facebook. Sebab, isi status yang diunggahnya itu hanya ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih atas dana BOS yang diterimanya.

"Jadi saya minta maaf, saya WhatsApp. Saya minta maaf sama dia (Haji Jumrang) kalau ada yang salah sama postinganku," kata dia. 

"Sebenarnya saya mau minta terimakasih sama pak Aji dan ibu Aji. Tapi dia tidak koment pak, kalau saya telepon tidak diangkat, saya WhatsApp juga tidak dibalas," tambah Vina.

Baca Juga: Elus Miss V Bocah, Guru Ngaji Cabul di Musala Ternyata Mahasiswa Bogor

Penyampaian pemecatan lewat pesan WhatsApp tersebut, kata Vina, ternyata tidak main-main. Posisi Vina yang mengajar di bangku kelas satu langsung digantikan oleh orang lain, yakni Mursalam.

"Langsung saja dia gantikan saya, dikasih tahu rekan saya. Dia bilang itu hari kalau absen guru yang hadir bulan Januari 2021, jadi teman-teman bilang bagaimana dengan ibu Vina karena dia juga pernah masuk sekali?. Terus direspon, bilang tidak usah. Suruh saja berhenti, dan suruh pak Mursalam masuk di kelas satu," terang Vina.

Selama mengabdi sebagai guru honorer di SD 165 Sadar, Bone, Vina mengaku tidak pernah memiliki persoalan apapun dengan Haji Jumrang dan istrinya yang kini menjabat sebagai Kepala Sekolah di SD 165 Sadar.

"Tidak pernah ada permasalahan lain selama ini. Langsung tiba-tiba tersinggung pas liat postinganku. Iya, dipecat gara-gara status saya saja di Facebook. Yang suruh berhenti itu pak haji Jumrang suaminya kepala sekolah saya," ungkap Vina.

Padahal, Vina sendiri telah mengabdi sebagai guru honorer di SD 165 Sadar, Bone selama 16 tahun. Atas permintaan Haji Jumarang sendiri saat menjabat sebagai Kepala Sekolah, tempat Vina mengajar pada 2005.

"Dia (Jumrang) yang datang di rumah. Panggil saya ngajar, kasih tahu orang tua saya untuk membantu di sekolah. Kebetulan itu hari cuma tiga orang guru yang mengajar di sekolah. Kepala sekolah saja dan dua orang guru honornya yang masih kuliah. Jadi kalau hari Sabtu dia kuliah, biasa saya sendiri yang mengajar," beber Vina.

Vina sempat ingin menemui Haji Jumrang dan istrinya, agar dapat kembali mengajar di sekolah. Namun, hal itu tidak jadi dilakukan Vina setelah melihat respon Kepala Sekolah SD 165 Sadar, yang memang tidak ingin bertemu dengannya.

"Sudah tahu kepala sekolah soal ini pemecatan. Dia juga sendiri yang bilang untuk suruh saja berhenti. Sama-sama dia kasih keluar saya," ujar dia.

"Saya tidak pernah datang di rumahnya. Karena kebetulan itu hari ada keluarga saya yang meninggal. Dia juga di situ (Kepala Sekolah), dari jauh dia perhatikan saya, mungkin dia bilang ini yang dibilang itu Vina. Pas saya lihat, sudah tidak ada dia. Dia pindah tempat, jadi saya tidak datang di rumahnya," sambung Vina.

Kini Vina pun telah berhenti mengajar di SD 165 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Setelah mendapat informasi dari petugas operator sekolah bahwa dirinya memang telah dikeluarkan.

"Sekarang saya sudah tidak ngajar karena sudah ada yang gantikan saya. Yang gantikan saya tamatan SMA, pak Mursalam," katanya.

Seketaris Dinas Pendidikan Sulsel Hery Sumiharto yang dikonfirmasi terpisah, mengaku belum dapat memberikan komentar terkait persoalan pemecatan guru honorer SD 165 Sadar, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone tersebut.

Ia beralasan baru juga mengetahui kejadian itu. Namun, Hery menegaskan bahwa dalam aturan pemecatan guru tidak boleh dilakukan hanya karena persoalan sepele. Seperti status Facebook.

"Siapa yang pecat? Kalau begitu tanya di sekolah kenapa dipecat. Aturannya tidak ada itu, dipecat karena persoalan status Facebook saja. Mungkin ada persoalan lain, saya juga baru tahu ini informasi pemecatan," katanya.

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More