SuaraSulsel.id - Eti Kurniawati, Guru Geografi yang ditempatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Akan menjadi guru kristen pertama yang mengajar di madrasah di Toraja.
Jika selama ini lingkungan madrasah harus memakai busana muslim, kehadiran Eti akan memberikan suasana baru di madrasah Toraja.
Eti Kurniawati menerima SK pengangkatan sebagai guru CPNS dari Kepala Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kemenag Sulsel, Burhanddin, Selasa 26 Januari 2020.
Eti mengatakan sama sekali tidak menduga akan ditempatkan di sekolah Islam MAN Tana Toraja. Karena ia beragama kristen.
"Awalnya saya kaget ketika menerima SK dan mengetahui bahwa saya ditempatkan di MAN Tana Toraja. Saya pikirnya akan ditempatkan di sekolah umum sesuai agamaku," ungkapnya seperti diberitakan di website Kemenag Sulsel.
"Tapi ya karena saya yakin ini adalah rencana Tuhan dalam hidup saya, maka akan saya jalani sebaik mungkin dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru nantinya," katanya.
Eti alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) mengaku akan berusaha melangkah sesuai dengan kaidah agamanya. Juga menghargai perbedaan keyakinan orang lain.
"Contohnya, karena lingkungan tempatku nanti semua pada pakai jilbab maka saya harus beradaptasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang pula," jelasnya.
Wanita bersoftlens yang selama ini berdomisili di Kota Makassar merasa tidak asing dengan daerah penempatannya. Karena leluhurnya juga berasal dari Tana Toraja.
Baca Juga: Adik Alyssa Soebandono Berhijab, Wajahnya Persis dengan Sosok Ini
Setelah selesai mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan, Eti langsung berangkat ke Tana Toraja.
Analis Kepegawaian Kemenag Sulsel Andi Syaifullah mengatakan, penempatan CPNS beragama kristen di madrasah sejalan dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) RI tentang pengangkatan guru madrasah khususnya pada Bab VI pasal 30.
"PMA nomor 90 tahun 2013 telah diperbaharui dengan PMA nomor 60 tahun 2015 dan PMA nomor 66 tahun 2016, dimana pada Bab VI pasal 30 dicantumkan tentang standar kualifikasi umum calon guru madrasah (khususnya pada poin a), yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tidak disebutkan bahwa harus beragama Islam," ungkap Andi Syaifullah.
"Kan guru non muslim yang ditempatkan di madrasah ini akan mengajarkan mata pelajaran umum, bukan pelajaran agama. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Bahkan ini salah satu manifestasi dari moderasi beragama dimana islam tidak menjadi ekslusif bagi agama lainnya," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- 8 Promo Kuliner Spesial HUT RI Sepanjang Agustus 2025
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
- Gibran Cuma Lirik AHY Tanpa Salaman, Sinyal Keretakan di Kabinet? Rocky Gerung: Peran Wapres Diambil
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
Pilihan
-
Bupati Pati Bisa Susul Nasib Tragis Aceng Fikri? Sejarah Buktikan DPRD Pernah Menang
-
4 Rekomendasi Tablet Murah untuk Main Game Terbaru Agustus 2025
-
Api Perlawanan Samin Surosentiko Menyala Lagi di Pati, Mengulang Sejarah Penindasan Rakyat
-
4 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Gahar, Harga mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Agustus 2025
-
Grup Emiten Boy Thohir Disebut Dapat Diskon Tak Wajar atas Pembelian Solar di Pertamina
Terkini
-
Investasi di Sulawesi Selatan Terganggu? Yuk Kenalan Dengan Satgas Percepatan Investasi
-
Pemkot Makassar Buka Pendaftaran Direksi dan Dewan Pengawas di 5 BUMD
-
Semua Pasukan Berani Mati! Veteran Ungkap Semangat Membara Operasi Trikora, Dwikora, dan Seroja
-
Sengketa Lahan 52 Hektare di Makassar, Pelapor dan Terlapor Sudah Tiga Kali Dipanggil Polisi
-
Jangan Ketinggalan, BRI Hadirkan Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF) 2025