SuaraSulsel.id - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M. Jusuf Kalla (JK) mendukung wacana vaksin mandiri untuk Covid-19 yang dikemukakan oleh pemerintah. Melalui Menteri kesehatan Budi G. Sadikin.
Menurut JK, vaksinasi mandiri membantu mempercepat program vaksinasi yang sedang dijalankan pemerintah.
JK menekankan untuk mencapai target 1 tahun, dibutuhkan memvaksinasi 1 juta orang per hari. Itu tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah tanpa dibantu pihak swasta.
“Kita mendukung upaya vaksinasi secara mandiri atau gotong royong, karena ini akan mempercepat vaksinasi. Bila mau diselesaikan dalam waktu 1 tahun, maka dibutuhkan vaksin setidaknya 1 juta per hari dan itu tidak mungkin dilaksanakan oleh pemerintah saja," ujar JK, Jumat 29 Januari 2021.
JK menjelaskan, yang dimaksud dengan vaksin mandiri adalah pihak perusahaan swasta memberikan vaksin sendiri untuk karyawannya.
Dengan demikian diharapkan apabila hal tersebut dilakukan, maka perusahaan tersebut akan bisa kembali bekerja dengan normal dan dapat segera melakukan pemulihan ekonomi. Selain itu vaksin mandiri juga dapat meringankan beban pemerintah.
Jadi vaksinasi mandiri atau gotong royong termasuk membantu orang tidak mampu juga. Katakanlah, pabrik rokok karyawannya sampai 25 ribu.
"Kalau vaksinnya ditanggung perusahaan, itu artinya gratis juga dan meringankan beban pemerintah dan rakyat,” lanjut JK.
Optimisme JK tersebut berdasarkan pengalaman ketika swab test hanya bisa dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan.
Baca Juga: Ratusan Tenaga Medis Tangerang Berpenyakit Berat Gagal Suntik Vaksin COVID
Dimana hasil swab test tersebut akan diketahui setelah 7 hari semenjak test dilakukan, sehingga orang yang ditest tersebut bisa menularkan lagi atau tertular.
Namun ketika pihak swasta diperbolehkan ikut melakukan swab test, hanya dalam waktu 8 jam hasilnya bisa diketahui dengan biaya yang lebih murah.
Saat ini wacana vaksin mandiri dengan melibatkan swasta masih dikaji oleh pemerintah. Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan vaksin mandiri bersifat korporasi atau perusahaan yang menyediakan untuk seluruh karyawannya, tidak dibebankan untuk masing-masing individu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Dukung Mendagri Perkuat Ekonomi dan Keamanan Daerah
-
Wali Kota Makassar Ingin Bangun Stadion Untia Tanpa Utang
-
Persita Siap Gebuk PSM Makassar, Ini Kata Pelatih Pena
-
Unhas Kenang Jasa Pahlawan dan Keluarga: Ziarah Makam Sultan Hasanuddin Jadi Momen Refleksi
-
BMKG: Makassar Belum Masuk Musim Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Cuaca Ekstrem