SuaraSulsel.id - Jelang pelantikan, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto-Fatmawati Rusdi membentuk tim transisi. Untuk mengevaluasi sejumlah kebijakan Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin.
Tim ini juga bertujuan merumuskan langkah-langkah kongkrit yang sesuai dengan visi-misi dan program strategis Danny-Fatma.
Melibatkan sejumlah tokoh berpengalaman seperti mantan Pj Wali Kota Makassar Prof Yusran Yusuf, Guru Besar Tata Negara Unhas Prof Aminuddin Ilmar, tokoh koalisi keumatan Ustaz Iqbal Djalil, dan ahli tata ruang Naidah Naing.
Saat ini Danny Pomanto masih mencari figur tokoh berlatar belakang kepakaran di bidang pendidikan.
Baca Juga: Sah! Danny Pomanto - Fatmawati Rusdi Pemenang Pilkada Makassar
Menurut Danny, sebelum pelantikan tim transisi akan berdiskusi membedah visi-misi dan program strategis paslon Danny-Fatma, lalu merumuskan dan mentransformasikannya ke SKPD terkait.
"Misalnya revolusi pendidikan semua harus sekolah, leadernya Diknas, tim ini yang menentukan, kapasitasnya seperti apa, kepala dinas, kriteria bidangnya seperti apa, setelah pelantikan tim mengevaluasi semua SKPD, tuntutan dan proses lelangnya," ujar Danny, usai pertemuan dengan tim transisi, Selasa (26/1/2021).
Setelah pelantikan, tim transisi akan berubah menjadi tim holding pentahelix, yang bertugas melakukan pendampingan semua program strategis.
Setiap program nantinya, tim pentahelix akan bermitra dengan kampus-kampus di Makassar, sesuai bidang kepakaran masing-masing.
Misalnya di bidang pendidikan, melibatkan pakar dari Universitas Negeri Makassar, atau di bidang kesehatan melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Baca Juga: KPU Makassar Agendakan Penetapan Danny - Fatma 23 Januari 2021
Saat menjabat kembali sebagai Wali Kota, Danny Pomanto juga akan melakukan penyesuaian dengan para SKPD di jajaran Pemkot Makassar, dengan meminta pertimbangan tim transisi.
"Visi misi saya percepatan pemerintahan yang smart, sombere, dan bersih dari indikasi korupsi. Kalau ada yang merasa kotor dan mau lari, silakan daripada kena sapu. Semuanya berdasarkan obyektifitas, berlatar belakang kemampuan dan pengalaman," pungkas Danny.
Berita Terkait
-
Wacana 4 Hari Kerja di Jakarta, Pramono Klarifikasi Ucapan Tim Transisi: Belum jadi Keputusan Resmi
-
Manut Prabowo, Tim Transisi Pramono-Rano Siap Pangkas Anggaran Rapat hingga Camilan Rp700 M: Bakal Kami Geser Porsinya
-
Pelajar Jakarta Bakal Dapat Sarapan dan Makan Gratis, Tim Transisi Pramono-Rano: Daerah Lain Bisa Iri
-
Bantah Pramono-Rano akan Buat Kebijakan 4 Hari Kerja, Tim Transisi: Itu....
-
Nasib Eks Kampung Bayam, Pramono-Rano Bentuk Tim Khusus, Ada Harapan Baru?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Menteri Pertanian: Petani Kakao, Cengkeh, dan Kelapa Senang Kalau Krisis Ekonomi
-
Mau Sukses dan Jadi Orang Kaya? Menteri Pertanian: Hindari Kebiasaan Mengeluh
-
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual, Tapi Perjalanan Menyucikan Jiwa
-
Tidak Cukup Niat, Ini 3 Kemampuan Wajib Dimiliki Jemaah Haji
-
Insentif Guru Besar Unhas Naik Jadi Rp5 Juta