SuaraSulsel.id - Kasus bayi dicekoki miras terus mendapat perhatian masyarakat. Tim kesehatan juga terus memantau perkembangan bayi dan ibu.
Tim Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Sipatana terus memantau perkembangan bayi yang dicekoki miras. Petugas memberikan terapi pengobatan dan pemeriksaan kesehatan kepada sang bayi.
Selain kepada sang bayi, pemeriksaan kesehatan juga diberikan kepada ibu bayi. Meski bayi dan ibu hanya dirawat di rumah.
Pemeriksaan dan terapi dilakukan oleh Kepala Puskesmas Sipatana bersama tim dokter, perawat, bidan petugas gizi, dan petugas kesehatan lingkungan.
Baca Juga: Ya Tuhan! Viral Ibu di Madura Ini Lahirkan Bayi Kembar 4, Semua Meninggal
Kepala Puskesmas Sipatana, Rahmawati Gani, menjelaskan dari hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatan bayi maupun ibunya dalam keadaan stabil.
“Sejauh ini bayi dalam keadaan sehat, tapi tadi petugas memberikan terapi berupa obat minum dan suplemen vitamin,” ungkap Rahmawati kepada gopos.id -- jaringan suara.com
Lebih lanjut Rahmawati, mengungkapkan sebelum dilakukan pemeriksaan bayi tersebut sempat batuk dan demam. Setelah dilakukan pemeriksaan sudah dalam keadaan sehat.
“Hasil pemeriksaan dari bayi tersebut berat badan 4,7 kg, tinggi badan 57,8 cm, kami akan melakukan pemeriksaan kembali terhadap bayi tersebut 3 hari kemudian,” tutur Rahmawati.
Sementara itu hasil pemeriksaan terhadap ibu dari bayi tersebut juga dalam keadaan sehat.
Baca Juga: Video Viral Aksi Biadab Paman, Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras
“Kami juga melakukan pemeriksaan kepada ibunya, Alhamdulillah sehat,” jelasnya.
Aksi sejumlah pemuda di Kota Gorontalo mencekoki bayi empat bulan dengan minuman keras memicu kemarahan publik. Termasuk Wali Kota Gorontalo Marten Taha.
Marten Taha geram dan meminta kepolisian menghukum berat para pelaku. Empat pemuda sudah ditetapkan tersangka oleh Polres Gorontalo Kota.
“Saya sangat menyayangkan kejadian yang menimpa bayi yang masih berusia empat bulan sudah diberi minuman beralkohol. Saya minta sama pak Kapolres agar para pelaku di jerat dengan hukuman yang maksimal,” kata Marten
Berita Terkait
-
Bahaya Penyakit Jantung Bawaan dari Lahir, Ini Tanda-tandanya
-
Puluhan Staf Rumah Sakit Terseret dalam Kasus Penipuan Jaminan Sosial yang Merenggut Nyawa Bayi di Turki
-
Desak Tutup Pabrik Miras, Fraksi PKS: Banten Tempat Ulama Besar dan Santri
-
Penyebab Dan Gejala Cacar Air yang Kerap Menjangkiti Anak-anak Dan Dewasa Belum Tervaksin
-
Bahaya PCOS dan Obesitas saat Hamil: Bayi Berisiko Lahir dengan Berat Badan Rendah!
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI