SuaraSulsel.id - Pencuri laptop Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, saat serangan di Gedung Capitol akan dibebaskan dari penjara. Karena tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Meski pencurian perangkat elektronik dari kantor Kongres telah menjadi kekhawatiran yang terus berlanjut. Setelah pengepungan oleh pendukung Presiden AS Donald Trump.
Hakim federal Martin Carlson mengatakan bahwa Williams tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Hakim Carlson memerintahkan agar perempuan Pennsylvania Riley June Williams dibebaskan dari tahanan, tetapi ditempatkan di bawah pengawasan ibunya, dikenakan pembatasan perjalanan, dan menginstruksikannya untuk hadir Senin di pengadilan federal di Washington untuk melanjutkan kasusnya.
Baca Juga: Bantah Asnawi Mangkualam Gabung Klub Korsel, PSM Makassar: Masih Rumor
Williams, 22, dari Harrisburg, dituduh mencuri, mengganggu dan masuk tanpa izin, serta masuk dengan kekerasan dan berperilaku tidak tertib di Capitol.
FBI mengatakan mantan pacar Williams yang tidak disebutkan identitasnya mengidentifikasi untuk mereka perempuan itu dalam video kerusuhan 6 Januari dan memberi tahu bahwa perempuan itu berharap bisa menjual laptop kepada intelijen Rusia.
Pembela Williams, Lori Ulrich, mengatakan kepada Carlson bahwa pemberi petunjuk itu adalah mantan pacar yang telah melecehkan Williams dan bahwa “tuduhannya itu dilebih-lebihkan.”
Video dari kerusuhan menunjukkan seorang perempuan yang cocok dengan ciri-ciri Williams yang mendorong para perusuh untuk pergi “ke atas, ke atas, ke atas” dalam serangan itu, yang selama beberapa jam telah mengganggu proses sertifikasi kemenangan pemilihan Presiden Joe Biden.
Penegak hukum AS sedang menyelidiki apakah seorang perempuan mengambil komputer laptop atau hard drive dari kantor Ketua DPR AS Nancy Pelosi saat pengepungan pada 6 Januari di Capitol.
Baca Juga: BLK Makassar Buka Dapur Umum untuk Bantu Pengungsi di Sulbar
Mereka juga melakukan investigasi kemungkinan perempuan tersebut mencoba menjual perangkat tersebut ke intelijen Rusia.
Seorang agen FBI, sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (19/1), mengungkapkan detilnya dalam pernyataan tertulis yang dirilis pada Minggu (17/1) malam yang menguraikan kasus pidana terhadap Riley June Williams.
Ia adalah seorang perempuan asal Pennsylvania yang dituduh mengarahkan orang-orang ke kantor Pelosi.
Penjabat Pengacara AS Michael Sherwin mengatakan setelah serangan itu bahwa beberapa pencurian mungkin berpotensi membahayakan "ekuitas keamanan nasional."
Menurut pernyataan tertulis yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia, FBI menerima informasi dari seseorang yang menyatakan bahwa mereka adalah mantan pasangan Williams.
Keterangan rahasia mengatakan Williams "bermaksud untuk mengirim perangkat komputer ke seorang teman di Rusia, yang kemudian berencana untuk menjual perangkat tersebut ke SVR, dinas intelijen luar negeri Rusia," kata pernyataan tertulis itu.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perintah Hemat Prabowo Mulai Longgar, Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun Bagi 99 K/L
-
Cukai Minuman Manis Batal Berlaku di 2025
-
Ekonomi Loyo, Pajak Ambles Rp77 Triliun: APBN Mei 2025 Minus!
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
Terkini
-
Geger! Mantan Sekda Sulsel Tagih Gaji 8 Miliar, Pemprov: Dasar Hukumnya Mana?
-
Apa Itu Terapi Oksigen dan Manfaatnya Bagi Tubuh?
-
Presiden Prabowo: 4 Pulau Milik Aceh!
-
Rupiah Terancam Rp16.600 Akibat Konflik Iran-Israel: Investor Panik Cari Aset Aman
-
19 Kantor Bank di Sulawesi Selatan Tutup, Apa yang Terjadi?