D. Kondisi Medis Lainnya
Kondisi medis tertentu dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu yang memadai atau merasa kedinginan. Kondisi tersebut meliputi:
- Hipotiroidisme, yang terjadi ketika kelenjar tiroid Anda menghasilkan terlalu sedikit hormon
- Radang sendi
- Dehidrasi
- Diabetes
- Penyakit Parkinson, yaitu kelainan sistem saraf yang memengaruhi gerakan
E. Di mana kamu tinggal
Tempat tinggal dapat memengaruhi risiko suhu tubuh yang dingin. Tinggal di daerah yang sering mengalami suhu yang sangat rendah meningkatkan risiko terkena suhu dingin yang ekstrem sehingga menyebabkan hipotermia.
Perawatan Hipotermia
Seseorang yang mengalami hipotermia harus segera mendapat pertolongan. Tujuan pengobatan hipotermia adalah meningkatkan suhu tubuh kembali normal. Untuk mengatasi hipotermia dapat dilakukan dengan beberapa hal, di antaranya:
1. Pindahkan atau lindungi orang tersebut dari hawa dingin
Jangan pernah mencoba untuk memijatnya untuk memulihkan aliran darah. Setiap gerakan yang berlebihan pada seseorang yang terkena hipotermia dapat menyebabkan serangan jantung. untuk itu pindahkan dirinya ke tempat yang lebih hangat. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu melindungina dari hawa dingin dan membuatnya tetap hangat seperti dengan memeluknya.
2. Lepaskan pakaian basah orang tersebut
Baca Juga: Kedinginan Saat Musim Hujan, 6 Makanan Ini Bisa Menghangatkan Tubuh Loh!
Jika pakaian orang tersebut basah. Lepaskan pakaian tersebut lalu tutup dengan kain atau selimut hangat, termasuk wajah. Jika tidak ada kain atau selimut, dapat menggunakan panas tubuh untuk menghangatkannya. Setelah orang tersebut sadar, berikan air atau sup hangat untuk membantu meningkatkan suhu tubuh.
3. Terapkan kompres hangat
Oleskan kompres hangat dan kering pada orang yang terkena hipotermia. Kompres ini dapat berupa botol air hangat atau handuk hangat. Tempelkan kompres hanya ke dada, leher, atau selangkangan. Jangan berikan kompres ke lengan atau kaki, dan jangan gunakan bantal pemanas atau lampu pemanas.
Menerapkan kompres ke area ini akan mendorong darah dingin kembali ke jantung, paru-paru, dan otak, yang bisa berakibat fatal. Suhu yang terlalu panas dapat membakar kulit atau menyebabkan serangan jantung.
4. Pantau pernapasan orang tersebut
Jika pernapasannya melambat dan kehilangan kesadaran, dapat melakukan CPR untuk membantunya mendapatkan oksigen yang cukup.
Berita Terkait
-
Cara Menolong Korban Hipotermia yang Renggut Nyawa 2 Pendaki Carstensz Papua!
-
Dua Pendaki Wanita Indonesia Meninggal Akibat Hipotermia di Gunung Cartenz Papua
-
Mengenal Bahaya Hipotermia, Kondisi yang Picu Kematian Dua Pendaki Puncak Carstensz
-
Siapa Lilie Wijayati dan Elsa? Teman Pendakian Fiersa Besari yang Meninggal di Puncak Carstensz
-
Badan Menggigil Tiba-tiba Saat Tidur, Apa Penyebabnya?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Untuk Apa Kementan Kucurkan Rp281 Miliar untuk Sulawesi Selatan?
-
Kepala Rutan Kolaka Dinonaktifkan Buntut Napi Peras Wanita
-
Efek Rumah Kaca Hingga Navicula Satu Panggung, Ini Agenda Rock In Celebes 2025
-
Buruh Demo di Balai Kota Makassar, Ini Tuntutannya!
-
Mahasiswa Sinjai Dihukum Bersihkan Masjid dan Azan 3 Pekan