SuaraSulsel.id - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel Abdul Rakhmat mengakui ada perawat yang menolak untuk divaksinasi.
Namun, penolakan dilakukan secara personal, tidak melibatkan organisasi PPNI.
PPNI justru sangat mendukung program pemerintah tersebut. Vaksinasi sejauh ini dipercaya jadi satu-satunya solusi untuk menekan penyebaran Covid-19 di dunia.
"Tentu secara personal mungkin ada ya. Pasti adalah yang menolak. Tetapi itu tidak mewakili PPNI," kata Abdul, Selasa (19/1/2021).
Ia mengaku sejauh ini belum ada perawat yang menyatakan sikap menolak untuk divaksinasi. Namun, ia yakin ada dari mereka yang enggan.
"Saat ini belum ada yang secara resmi memberikan pernyataan kepada kami, kalau ada yang menolak. Sejauh ini belum. Tapi secara personal pasti ada," tambahnya.
Kata Abdul, perlu ada sosialisasi lebih masif lagi. Efek samping dari vaksin ini hanya efek lokal, tidak seganas itu. Apalagi pemerintah sudah memastikan soal keamanannya.
Pada pencanangan vaksinasi pekan lalu pun, ia sendiri terpilih menjadi penerima vaksin pertama di Sulsel.
Menurutnya, ini menandakan bahwa PPNI di 24 kabupaten/kota di Sulsel sangat mendukung program vaksinasi tersebut.
Baca Juga: Pasien COVID-19 Gay Mesum di Wisma Atlet Jadi Tersangka, Pasangannya Belum
"insya Allah, secara garis besar mendukung, walau saya tidak bisa pastikan 100 persen mau. Tapi insyah Allah, sebagian besar perawat terlibat, baik sebagai vaksinator atau pun yang divaksinasi," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan ada ratusan tenaga kesehatan di Sulawesi Selatan yang menolak divaksinasi Covid-19. Hal tersebut diketahui dari data yang disebar Dinas Kesehatan Sulsel.
Pada data tersebut tertera 483 nakes yang menolak divaksinasi. Sementara baru 216 nakes yang dinyatakan sudah disuntik vaksin. Vaksinasi sendiri sementara dilakukan di tiga kabupaten/kota yakni Makassar, Maros dan Gowa.
Penolakan paling banyak di Makassar yakni 370 orang, lalu di Maros 60 orang dan di Gowa 53 orang. Padahal dari sasaran, ada 38.234 nakes yang wajib vaksin.
Dinkes juga mencatat baru 15.151 nakes yang bersedia divaksin dan melakukan registrasi ulang sejauh ini. Jumlah nakes yang mau divaksin di kota Makassar yakni 12.208, Gowa 1.736 dan Maros 1.207. Namun, ada beberapa yang disebut tidak memenuhi syarat.
Mereka tercatat sebagai penyintas, ada juga yang kontak langsung dengan pasien Covid. 27 orang tercatat akan divaksin ulang, dan 20 orang disebut bukan sasaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Vital Aceh Dibuka Lagi, Akses Jalan Nasional Medan-Banda Aceh Normal
-
Laga Krusial Lawan PSM: Hodak Minta Bobotoh Jadi 'Pemain ke-12' Tanpa Harus Lakukan Ini
-
Kembali Kirim Tim Kemanusiaan, Gubernur Sulsel Bantu Aceh Timur Rp1 Miliar
-
Cerita Desa Santa Klaus yang Ramai Dikunjungi Warga Toraja