SuaraSulsel.id - Kasus meninggalnya Haji Permata, pengusaha asal Sulawesi Selatan di Batam membuat keluarga dan Anggota Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Batam marah.
Tindakan petugas Bea dan Cukai yang menembak mati Haji Permata saat terjadi kejar-kejaran di laut dianggap melanggar hak asasi manusia.
Ribuan Anggota KKSS dikabarkan akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Kepulauan Riau di Tanjungbalai Karimun dan Kantor Bea Cukai Tembilahan.
Aksi terkait tewasnya pengusaha Haji Permata dilaporkan akan dilaksana pada hari Rabu 20 Januari 2021.
Baca Juga: Diduga Haji Permata Dibunuh Petugas, Bea Cukai Merespons Begini
Kepolisian Daerah Kepulauan Riau pun menegaskan tidak akan mengeluarkan izin untuk aksi tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Riau Kombes Pol Harry Goldenhardt mengatakan, Polri dan TNI sudah bersiap untuk mengamankan jika massa benar-benar turun.
“Kita tidak memberikan izin, karena masih kondisi (pandemi) Covid-19,” kata Harry saat dikonfirmasi batamnews.co.id -- jaringan suara.com, Senin (18/1/2021).
Harry menjelaskan, alasan adanya pengamanan yang diberikan meski tidak diberikan izin itu karena adanya masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya.
“Tapi karena itu adalah aksi penyampaian aspirasi dari masyarakat, makanya kami memberikan pengamanan,” ujar Harry.
Baca Juga: Penembakan Tewaskan Haji Permata Resmi Dilaporkan ke Polisi
Namun Harry berharap dalam aksi besok itu, masyarakat yang hadir bisa menjaga ketertiban dan protokol kesehatan.
“Kami berharap penyampaian itu bisa dilakukan secara humanis,” ucap Harry.
Sebelumnya, Ketua BPC KKSS Kabupaten Karimun, Abdul Gafar menyebutkan seribu massa dari KKSS dari Batam akan datang ke Karimun.
"Yang dari Batam resmi dan ada izinnya. Kami di sini nanti ada perwakilan saja," ucap Gafar.
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Masrur Amin, membenarkan kabar akan ada aksi di Kantor DJBC Kepri di Tanjungbalai Karimun dan Kantor Bea Cukai Tembilahan.
Masrur Amin mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan rapat untuk aksi tersebut.
“Tapi aksinya bukan besok, tapi hari Rabu (20/01/2021),” katanya.
Masrur tidak menyebut lebih jauh jumlah massa dan bentuk aksi yang akan mereka lakukan nantinya.
Berita Terkait
-
Kata Kapolda Kepri Soal Ibu Rantai dan Siksa Anak Sendiri di Batam
-
Reaksi Mengejutkan Farhat Abbas Setelah Denny Sumargo Dimaafkan Lembaga Kerukunan Sulsel
-
Hanya Bayar Listrik 40 Ribu per Bulan! Ini Keajaiban PLTS di Pulau Terpencil
-
Desa Wisata Bakau Serip Batam: Pendorong Ekonomi Lokal di Era Jokowi
-
Modus Kapal Singapura Curi Pasir di Batam, 10 Ribu Meter Kubik Sekali Angkut!
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Kisah Pilu Pengungsi Lewotobi: "Lari Hanya Pakai Baju di Badan"
-
Kabar Baik! Wapres Gibran Janji Bahas Kelanjutan Pembangunan Stadion Sudiang
-
Dukung Ekonomi Hijau dan Inklusif, BRI Catat Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Rocky Gerung Kritik Debat Pilkada Makassar: Monoton dan Panelis Tersiksa
-
Azizah Tolak Menyantap Makanan Bergizi Pemberian Wapres Gibran Rakabuming