Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 15 Januari 2021 | 13:03 WIB
Bangunan roboh akibat gempa di Mamuju Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 / [Foto Istimewa]

SuaraSulsel.id - Korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) terus bertambah. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih terus melakukan pencarian di Mamuju dan Majene.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, korban yang dinyatakan meninggal hingga jumat siang adalah 4 orang, 637 orang mengalami luka. Sementara, 3.000 orang mengungsi.

"Data akan terus kami update. Ini masih data sementara," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid, Jumat (15/1/2020).

Titik terparah, kata Darno ada di Kantor Gubernur, Hotel D'Maleo, Hotel Matos dan ada beberapa ruko lainnya yang ambruk. BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa.

Baca Juga: Jangan Sebar Hoaks dan Hate Speech Seputar Gempa Majene

"Kita perkirakan masih ada yang tertimbun termasuk di D'Maleo dan kantor Gubernur. Makanya sementara didata," jelasnya.

Sembari melakukan pencarian, bantuan berupa tenda, makanan dan pakaian juga sedang disalurkan.

Kata Darno, karena banyak masyarakat yang mengungsi pihaknya membutuhkan tambahan tenda, tikar, dan sejumlah kebutuhan bayi.

Dampak gempa juga mengakibatkan listrik di lokasi mati karena kantor PLN ikut rusak. Jaringan seluler pun tidak stabil.

Jalur trans Sulawesi ke arah Mamuju, Sulawesi Barat juga terputus. Gempa susulan berkekuatan 6,2 membuat Jembatan Bolong yang terletak di Desa Takandeang, Kecamatan Talapang retak.

Baca Juga: Video Terkini Gempa Mamuju dan Majene, Rumah Hancur dan Porak-poranda

Kapolres Polman Ardi Sutriono mengatakan, pengguna jalan dari arah Sulsel menuju Kabupaten Mamuju atau menuju Sulawesi Tengah agar mencari jalan alternatif lain. Tiga titik di jalan poros Majene-Mamuju dilaporkan longsor.

"Bisa melewati jalur alternatif lain seperti Polman-Mamasa, atau jalur laut jika dari arah Sulsel," ujarnya.

Diketahui, gempa berkekuatan 6,2 yang terjadi pada pukul 02.28 wita itu berada di darat, enam kilo meter dari timur laut Majene. BMKG memastikan gempa kedalaman 10 kilo meter itu tidak berpotensi tsunami.

Gempa itu merupakan gempa susulan setelah sehari sebelumnya, wilayah tersebut juga diguncang gempa berkekuatan 5,9 pada Kamis siang. Dampaknya terasa hingga ke Makassar dan Balik Papan.

Di laman Facebook Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono merilis gempa itu dipicu oleh sumber gempa sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust.

Sesar naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget hingga 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun sehingga perlu diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More