SuaraSulsel.id - Korban gempa bumi magnitudo 6,2 di Sulawesi Barat (Sulbar) terus bertambah. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih terus melakukan pencarian di Mamuju dan Majene.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar, korban yang dinyatakan meninggal hingga jumat siang adalah 4 orang, 637 orang mengalami luka. Sementara, 3.000 orang mengungsi.
"Data akan terus kami update. Ini masih data sementara," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Darno Majid, Jumat (15/1/2020).
Titik terparah, kata Darno ada di Kantor Gubernur, Hotel D'Maleo, Hotel Matos dan ada beberapa ruko lainnya yang ambruk. BPBD masih terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa.
"Kita perkirakan masih ada yang tertimbun termasuk di D'Maleo dan kantor Gubernur. Makanya sementara didata," jelasnya.
Sembari melakukan pencarian, bantuan berupa tenda, makanan dan pakaian juga sedang disalurkan.
Kata Darno, karena banyak masyarakat yang mengungsi pihaknya membutuhkan tambahan tenda, tikar, dan sejumlah kebutuhan bayi.
Dampak gempa juga mengakibatkan listrik di lokasi mati karena kantor PLN ikut rusak. Jaringan seluler pun tidak stabil.
Jalur trans Sulawesi ke arah Mamuju, Sulawesi Barat juga terputus. Gempa susulan berkekuatan 6,2 membuat Jembatan Bolong yang terletak di Desa Takandeang, Kecamatan Talapang retak.
Baca Juga: Jangan Sebar Hoaks dan Hate Speech Seputar Gempa Majene
Kapolres Polman Ardi Sutriono mengatakan, pengguna jalan dari arah Sulsel menuju Kabupaten Mamuju atau menuju Sulawesi Tengah agar mencari jalan alternatif lain. Tiga titik di jalan poros Majene-Mamuju dilaporkan longsor.
"Bisa melewati jalur alternatif lain seperti Polman-Mamasa, atau jalur laut jika dari arah Sulsel," ujarnya.
Diketahui, gempa berkekuatan 6,2 yang terjadi pada pukul 02.28 wita itu berada di darat, enam kilo meter dari timur laut Majene. BMKG memastikan gempa kedalaman 10 kilo meter itu tidak berpotensi tsunami.
Gempa itu merupakan gempa susulan setelah sehari sebelumnya, wilayah tersebut juga diguncang gempa berkekuatan 5,9 pada Kamis siang. Dampaknya terasa hingga ke Makassar dan Balik Papan.
Di laman Facebook Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono merilis gempa itu dipicu oleh sumber gempa sesar naik Mamuju atau Mamuju Thrust.
Sesar naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget hingga 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter/tahun sehingga perlu diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
BRI Komitmen Tekan Backlog Rumah Lewat KPR Subsidi FLPP 2025
-
Apa Itu SPMT, Bikin Anggota Satpol PP Sulsel Senyum Bahagia
-
Air Keran Langsung Minum? Ini 5 Water Purifier Terbaik untuk Air Sumur dan PDAM
-
7 Perlengkapan Rumah Tangga Pintar yang Bikin Hidup 'Sat-Set' di Era Digital
-
Kisah Mistis di Kantor Gubernur Sulsel: Lima Kuburan di Bawah Tangga