Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 07 Januari 2021 | 10:40 WIB
Orang-orang berdoa pada hari pertama kerja di tahun baru di kuil Kanda Myojin, Tokyo, Senin (4/1/2021). [Kazuhiro NOGI / AFP]

SuaraSulsel.id - Masyarakat Jepang yang terkenal sangat disiplin dan punya budaya hidup bersih. Sehingga penularan virus Covid-19 disebut sangat kecil.

Budaya orang Jepang yang tidak bersalaman juga disebut ikut mencegah penularan virus.

Analisis tersebut sepertinya tidak membuat Jepang aman dari pandemi. Karena Jepang sedang bersiap untuk mendeklarasikan keadaan darurat.

Terkait pandemi virus corona yang melonjak kasusnya di Tokyo dan tiga kawasan terdekat. Jumlah kasus Covid-19 di Jepang terus meningkat di berbagai penjuru negara.

Baca Juga: Lockdown di Sulsel, Nurdin Abdullah Tunggu Petunjuk Pusat

Katsunobu Kato, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, mengatakan dalam konferensi pers, Rabu (6/1), pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengambil "langkah-langkah efektif dan kuat" untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh orang-orang yang makan di luar rumah.

Deklarasi tersebut tidak akan memberlakukan sanksi bagi para pelanggarnya. Namun akan berfungsi sebagai permintaan yang kuat bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah, mengurangi kegiatan di luar rumah, dan tidak makan di restoran.

Restoran diminta untuk tutup pada jam 20.00 waktu setempat. Para pejabat mengatakan sekolah, klub kebugaran, dan bioskop kemungkinan akan tetap buka, dengan memberlakukan social distancing.

Jepang mengalami situasi darurat serupa pada April tahun lalu, sehingga akhirnya keadaan darurat diperluas dan diterapkan secara nasional. Untuk menurunkan jumlah kasus.

Jumlah kasus baru virus corona harian di Jepang meningkat pesat akhir-akhir ini, dan kini mencapai lebih dari 3.000 per hari.

Baca Juga: Kematian Akibat Covid-19 di Sulsel Meningkat, Satgas Usul Karantina Wilayah

Jumlah kasus baru harian di Tokyo mencapai 1.278 pada Selasa (5/1), mendekati rekor yang dicapai pada malam tahun baru, yakni 1.337.

Menurut Kementerian Kesehatan, Jepang memiliki sekitar 240 ribu kasus secara nasional, dengan lebih dari 3.600 kematian. (VOA)

Load More