SuaraSulsel.id - Perpanjangan aturan jam malam di Kota Makassar berdampak buruk terhadap pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Pelaku UKM minta pelonggaran dari Pemerintah Kota.
Pemerintah Kota Makassar diketahui kembali memperpanjang jam malam hingga 11 Januari 2021. Hal tersebut tertuang dalam surat edaran nomor: 003.02/01/S.Edar/Kesbangpol/I/2021 terkait pelaksanaan kegiatan masyarakat pada masa Covid-19 di Kota Makassar.
Salah satu pengusaha kuliner Khalil Abdul Rahman mengaku penerapan jam malam tentu memukul sektor kuliner. Waktu berjualan mereka harus dibatasi.
"Kita harus putar otak untuk melayani pembeli dengan jasa delivery. Tapi pengunjung tentu tidak seramai seperti hari-hari biasa," katanya, Senin 4 Januari 2021.
Baca Juga: Roy Suryo Sebut Drone Kapal Selam Ditemukan di Sulsel Jadi Ancaman Serius
Ia mengaku penerapan protokol kesehatan sebenarnya sudah dijalankan oleh semua pelaku UMKM di semua sektor. Hanya saja, kenaikan kasus Covid-19 di Makassar membuat mereka mau tidak mau harus menerima kebijakan tersebut.
Menurutnya, penularan virus tak mengenal waktu. Dari jauh hari, pihaknya sudah meminta agar Pemkot bisa mengeluarkan kebijakan bagi pengusaha kuliner. Tapi tak digubris.
"Tapi Pak Pj Wali Kota tidak merespon, bagaimana kami bisa paham. Penularan virus ini tidak mengenal jam, di atas jam 7 mereka masih menular tapi kami tidak paham dengan cara berpikir Wali Kota karena UMKM tidak pernah dilibatkan pada pengambilan kebijakan ini," tutur pemilik Kaku Food.
Yang harus dilakukan Pemkot menurutnya adalah melakukan sidak ke tempat keramaian. Mereka yang melanggar wajib disanksi tegas.
Ketua Asosiasi Pengusaha (Apindo) Sulsel La Tunreng juga mengaku pesimis dengan perekonomian Sulsel pada kuartal I tahun ini, jika Pemkot Makassar terus menerus memperpanjang jam malam. Saat ini saja, daya beli masih lesu.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Sulsel 14 Januari 2021, Untuk Tenaga Kesehatan
"Pemberlakuan jam malam tidak menghadang peningkatan kasus Covid-19. Saya sebagai pengusaha kian pesimis terhadap perekonomian kita," kata La Tunreng, Minggu (3/1/2021).
Berita Terkait
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Kisah UMKM Shopee Sukses Berkarya Sebelum 30 Angkat Cerita Inspiratif Brand Sandal Lokal Kingman
-
Rumah Tamadun Sukses Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
-
Jerit Pelaku UMKM China Imbas Tarif Trump: Kami Kewalahan
-
Dari Utang ke Untung Ratusan Juta: Kisah Inspiratif UMKM Berdayakan Perempuan Bersama BRI
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wakil Presiden yang Tegur Menteri Pertanian Amran Sulaiman: Jusuf Kalla atau Ma'ruf Amin
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini