Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Sabtu, 02 Januari 2021 | 08:20 WIB
Banjir di Luwu Utara, Jumat 1 Januari 2020 / [Foto Istimewa]

SuaraSulsel.id - Curah hujan yang tinggi membuat Luwu Utara kembali banjir. Ruas jalan nasional pun sulit dilalui.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu Utara Muslim Muchktar mengatakan curah hujan pada malam pergantian tahun baru cukup tinggi. Debit air di sungai Radda pun kembali naik.

"Iya kebetulan curah hujan cukup deras mengakibatkan debit air sungai Radda naik. Air naik kembali ke jalan dan tergenang karena ada penyumbatan," kata Muslim, Jumat (1/1/2021).

Tim relawan dari BPBD dan sejumlah potensi SAR tetap disiagakan. Jika hujan terus menerus, maka air dipastikan akan naik terus.

Baca Juga: 50 Unit Rumah Diserahkan untuk Korban Banjir Bandang Luwu Utara

"Tapi kalau hujan reda, air sungai berangsur-angsur surut juga. Saat ini masih ada genangan. Tim kita tetap siaga," jelasnya.

Kondisi air yang menggenangi wilayah Radda saat ini setinggi lutut orang dewasa. Ia juga mengimbau kepada warga agar tetap waspada dan bisa siaga jika hujan terus menerus.

Sebelumnya, banjir bandang sempat menghantam daerah ini pada bulan Juli lalu. Puluhan jiwa orang dinyatakan meninggal dunia, dan 14.438 jiwa yang terpaksa mengungsi hingga kini.

Banjir bandang tersebut juga menyebabkan kerusakan berbagai fasilitas yang meliputi sembilan unit sekolah, 13 unit rumah ibadah, tiga unit fasilitas kesehatan, dan delapan unit kantor pemerintahan.

Banjir di Luwu Utara, Jumat 1 Januari 2020 / [Foto Istimewa]

Banjir pun menyebabkan jalan sepanjang 12,8 kilometer rusak. Selain itu, sembilan unit jembatan, dua unit fasilitas umum, 100 meter pipa air bersih, dua bendungan irigasi, satu pasar tradisional, dan 61 unit mikro usaha terdampak.

Baca Juga: Warga Luwu Utara Diminta Hindari Ancaman Petir dan Angin Kencang

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap tiga penyebab banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, yakni curah hujan yang cukup tinggi, adanya pengalihan fungsi lahan dan sejarah patahan yang mengakibatkan kondisi formasi di kawasan hulu lemah.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More