Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 31 Desember 2020 | 17:03 WIB
Ilustrasi tahun baru (Unsplash/David Ananda)

Penyebaran virus Covid-19 lewat cara meniup dianggap rawan oleh sebagian orang, menjadi alasan pesta terompet tak seriuh tahun sebelumnya.

3. Minum Bir dan Tuak

Mengonsumsi bir dan tuak di Toraja sudah jadi tradisi di momen natal dan pergatian tahun.

Wajar jika setiap akhir tahun, daerah ini dibanjiri penjual bir dan tuak, yang berjejer di pinggir jalan.

Baca Juga: 16 Ucapan Tahun Baru Bahasa Jawa yang Penuh Makna, Menyambut 2021

Tidak seperti daerah lainnya, menjual dan konsumsi alkohol di Toraja sudah jadi kebiasaan warga sekitar.

Bahkan, di masa pandemi, tak ada pembatasan penjualan minuman beralkohol. Para wisatawan baik lokal ataupun mancanegara selalu menikmati momen pergantian akhir tahun di daerah ini.

4. Bakar Jagung

Menikmati momen pergantian tahun tak perlu dengan biaya mahal. Warga Sulawesi Selatan biasanya merayakannya dengan membakar jagung manis.

Melewatkan malam tahun baru tanpa jagung bakar memang sepertinya kurang lengkap. Tak heran, setiap akhir tahun, para penjual jagung dadakan berlomba-lomba menjual komoditi tersebut dengan harga dua hingga tiga kali lipat dari harga biasa.

Baca Juga: Bakar Diri, Tukang Tambal Ban Mandi Bensin 2 Liter, Api 10 Menit Berkobar

5. Pesta Barbeque

Load More