Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 29 Desember 2020 | 17:58 WIB
Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar menciptakan inovasi mendeteksi OTC yang dalam kadar berlebih menjadi racun dalam susu / [Foto Istimewa]

Ketika reagen tersebut bercampur pada susu yang mengandung OTC, maka warna kuning akan makin nampak dari susu.

Setelah itu kertas indikator dicelupkan pada susu tersebut dan kemudian diamati warna dari kertas indikator.

"Kertas indikator akan menunjukkan warna kuning yang berbeda-beda, tergantung jumlah kandungan OTC pada susu. Makin banyak jumlah OTC, maka warna kuning akan lebih nampak dan terlihat gelap," terangnya.

Ia menambahkan, sesuai standar nasional Indonesia (SNI), batas maksimum residu (BMR) OTC pada susu itu hanya 0,05 mg/kg. Jika lebih, maka akan menimbulkan efek samping.

Baca Juga: Gigitannya Merusak dan Fatal, Spesies Laba-Laba Baru Ini Dipanggil 'Biola'

Inovasi ini juga bisa membantu peternak. Selama ini, banyak peternak yang mengalami kerugian akibat pengobatan dengan antibiotik yang tidak sesuai prosedur seringkali menimbulkan residu.

"Akibatnya, susu yang mengandung antibiotik tidak dapat digunakan untuk pembuatan susu produk fermentasi," tandasnya.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More