Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Desember 2020 | 18:34 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe / [Foto: Reuters]

SuaraSulsel.id - Sikap pemberani dan bertanggung jawab diperlihatkan Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Berani mengakui kesalahannya ke publik.

Bahkan karena kesalahan tersebut, sebagian publik jepang menyebut Shinzo Abe memilih mundur sebagai Perdana Menteri. Sebagai bentuk tanggung jawabnya ke masyarakat Jepang.

Shinzo Abe menyampaikan permintaan maaf yang mendalam kepada publik Jepang. Karena pembelanjaan uang yang ilegal. Saat pesta makan malam yang diselenggarakan kantornya untuk para pendukungnya menjelang pesta tahunan menonton bunga sakura.

"Saya menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya kepada rakyat dan semua anggota partai yang berkuasa dan oposisi," kata Abe sambil menundukkan kepala, Kamis (24/12/2020).

Baca Juga: Tradisi Orang Jepang Merayakan Natal, Salah Satunya Makan Malam Romantis

Jaksa Jepang tidak mendakwa Abe karena kurangnya bukti, tetapi secara resmi mendakwa ajudannya, Hiroyuki Haikawa, 61 tahun.

Skandal itu melibatkan pesta makan malam tahunan pada 2018 di mana para tamu Abe masing-masing membayar biaya sebesar 5.000 yen atau sekitar Rp682.000,00.

Anggota parlemen oposisi mengatakan pembayaran itu terlalu rendah untuk pesta di hotel kelas atas Tokyo, dan kantor Abe diduga menutupi kekurangan tersebut tanpa melaporkannya dengan benar.

"Meski pun akuntansi dilakukan tanpa sepengetahuan saya, saya sangat menyadari kewajiban moral saya," kata Abe.

Mantan pemimpin Jepang itu mengatakan ia telah menyerahkan semua tugas operasi kepada orang lain yang bertanggung jawab di kantornya.

Baca Juga: 3 Tradisi Unik Orang Jepang Merayakan Natal

Abe, yang berkuasa selama hampir delapan tahun sebagai pemimpin terlama di Jepang, mengundurkan diri pada pertengahan September, dengan alasan kesehatan. Tetapi beberapa pengecam mengatakan skandal itu mungkin penyebabnya.

Perdana menteri yang menggantikannya, Yoshihide Suga, yang menjabat kepala sekretaris kabinet di pemerintahan Abe, membatalkan pesta menonton bunga sakura pada hari ia menjabat. (VOA)

Load More