Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 25 Desember 2020 | 17:12 WIB
Petugas menggunakan pakaian hazmat dan alat pelindung diri saat melakukan proses kremasi jenazah pasien COVID-19 di Krematorium Sagraha Mandra Kantha Santhi, Desa Bebalang, Bangli, Bali, Sabtu (10/10/2020). [ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo]

SuaraSulsel.id - Jumlah kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulsel sebanyak 27.905 orang. Sembuh 22.460 orang dan meninggal 569 orang.

Data ini dicatat hingga hari ke-280 atau Kamis, 24 Desember 2020. Peningkatan jumlah kasus ini juga dibarengi dengan peningkatan jumlah pemeriksaan spesimen untuk diagnosis Covid-19 hampir dua kali lipat dari sebelumnya.

Seperti halnya, pada pemeriksaan 4.061 spesimen hari ini, ditemukan 569 orang. Dengan RT 1,33.

Kejadian dominan di Kota Makassar 293 kasus, Sinjai 49 kasus dan Gowa 41 kasus. Sebelumnya pemeriksaan spesimen di kisaran 2000 sampel per hari.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Sulsel Tertinggi di Luar Pulau Jawa, Makassar Mendominasi

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menilai peningkatan kasus yang terjadi karena berbagai pelaksanaan kegiatan seperti Pilkada.

"Kenaikan kasus ini tentu diakibatkan beberapa event-event yang paling dominan adalah faktor pilkada. Kenaikan kasus ini juga dibarengi dengan kenaikan (pemeriksaan) spesimen. Jadi spesimen kita juga naik dua kali lipat, kalau sebelumnya kami memeriksa 1.200-1.300, sekarang sudah hampir 4.000," kata Nurdin.

Pemeriksaan semakin masif karena dikhawatirkan virus mudah menyebar. Semakin ditemukan kasus positif tentu akan semakin menurunkan angka penularan.

Hal itu disampaikan Nurdin Abdullah pada acara Outlook Sulsel 2021 di Hotel Gammara, Rabu, 23 Desember 2020.

"Mudah-mudahan ini adalah sebuah kegiatan yang kan menyatukan langkah kita terutama, memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel," harapnya.

Baca Juga: Warga Sulsel Mau Kirim Ucapan Natal? Ini 40 Ucapan yang Siap Digunakan

Lanjutnya, bahwa hal yang harus dipahami bersama adalah upaya dalam memutus mata rantai Covid-19.

Pengalaman yang ada, Sulsel berada di urutan ke lima jumlah kasus Covid-19. Bahkan tertinggi di luar Pulau Jawa.

"Upaya kita dengan memutus mata rantai ini dengan memperbanyak labaratorium dan spesimen. Akhirnya terus terjadi penurunan. Sama sekarang ini, ini dampak dari Pilkada kemarin, kita berharap kasus positif ini menurun," paparnya.

Dominan kasus positif di Sulsel adalah orang tanpa gejala (OTG) selain hotel karantina yang ada di Sulsel, pada pertemuan ini, Nurdin juga menyampaikan, lokasi isolasi akan dibuka dibeberapa daerah, bukan hanya di Kota Makassar.

Load More