SuaraSulsel.id - Generasi muda, pemerintah, sejarawan, cendekiawan, dan intelektual di Kabupaten Gowa diajak untuk terus menerus melakukan pelestarian sejarah dengan berkunjung ke museum.
Hal ini disampaikan, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Muh Irwan saat membuka kegiatan "Bersua di Museum" yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Gowa di Museum Balla Lompoa, Senin (14/12/2020).
"Saya mengajak seluruh peserta kegiatan agar dapat menggunakan kesempatan ini untuk mengetahui sejarah daerah kita. Karena kita tahu Kabupaten Gowa merupakan daerah yang memiliki sejarah yang terkenal sampai di internasional," ujarnya.
Irwan melihat kondisi sekarang, dimana sebagian generasi muda atau milenial telah banyak melupakan sejarah pahlawan-pahlawan nasional. Cenderung tidak tertarik dengan peninggalan sejarah yang masih ada sampai saat ini.
Baca Juga: Terekam CCTV, Pria Pakai Jas Hujan Diduga Mencuri Tanaman di Perumahan Gowa
Ia menyebutkan, saat ini Pemkab Gowa terus berusaha menumbuh kembangkan kembali minat para generasi muda serta masyarakat. Agar mengetahui sejarah dari para pejuang dan pendahulu.
"Kita berharap museum sebagai sesuatu representasi dari kesejarahan masa lalu dapat menarik generasi muda untuk mengetahui nilai-nilai historis dari suatu bangunan atau benda. Kita memiliki tiga pahlawan nasional sehingga daerah kita ini memiliki kisah sejarah yang sangat berharga dan kesemuanya biasa kita ketahui melalui Balla Lompoa ini," jelaskan.
Sekretaris Disparbud Kabupaten Gowa, Nasrun B menyebutkan, beberapa rangkaian kegiatan Bersua di Museum ini yang berlangsung hingga 16 Desember 2020.
Pertama, seminar dengan tema sejarah Salokoa, lomba karya tulis ilmiah dengan tema nilai-nilai koleksi Balla Lompoa, dan terakhir pameran kontemporer.
"Tujuan kami mengadakan kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan tentang kebudayaan yang berfokus pada Museum, menambah pengetahuan dan referensi visual para peserta pengunjung dan peserta kegiatan dan mengajak para pengunjung, peserta dan masyarakat umum untuk dapat berkunjung di museum dan melestarikan budaya yang ada di dalamnya," tambah Nasrun.
Baca Juga: Bunga Keladi Tumbuh Liar di Pinggir Jalanan Gowa, Publik Kepo Lokasinya
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Pasangan Pengusaha Ini Sukses Ekspor Craftote lewat Program BRI
-
Dosen Unhas Jadi Tersangka Pelecehan Seksual, Ini Tindakan Tegas Rektor
-
Didukung Program Pemerintah dan Transformasi Digital, BBRI Diproyeksi Melesat ke Rp5.400
-
Banjir Sulsel: Saat Peringatan Kalah Cepat dari Air Bah, Teknologi Tertidur Pulas
-
10 Muharram, 2025: Bagaimana Masyarakat Sulawesi Selatan Rayakan dengan Bubur Syura?