SuaraSulsel.id - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar pada tahun 2020 diperkirakan hanya mampu mencapai Rp800 miliar. Jauh dari target sebesar Rp1,2 triliun.
Hal ini disebabkan akibat dampak pandemi Covid-19. Pandemi berdampak besar di berbagai bidang membuat ekonomi terkontraksi.
"Pendapatan Asli Daerah (PAD) turun cukup drastis," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar Ketua Komisi B DPRD Makassar, William Laurin di Makassar, Kamis (10/12/2020).
Di tengah pandemi Covid-19 kelesuan ekonomi bukan hanya berimplikasi di tingkat global, nasional, dan regional. Tetapi juga kabupaten dan kota, juga kegiatan-kegiatan yang selama ini sumber pendapatan dari sektor pajak yang dikelola Bapenda.
Baca Juga: Pemkot Makassar Bikin Kendaraan Wisata dari Daur Ulang Mobil Bekas
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Junaedi mengatakan, penerimaan Pemprov Sulsel sudah anjlok di atas 50 persen.
Menurut Edi, kurangnya pendapatan yang diterima dari sektor usaha itu, menghambat pembiayaan atau belanja kegiatan prioitas lainnya.
Apalagi ditengah pandemi virus, dibutuhkan anggaran yang besar untuk diarahkan pada agenda penanggulangan Covid-19.
"Akibatnya, kelesuan penerimaan negara juga berimplikasi pada terganggunya dana transfer ke Pemda, baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Sulsel. Padahal, sebagian besar APBD di tiap pemda bertumpu pada alokasi dana dari pusat,” katanya.
Sebagai gambaran, dalam struktur APBD Pemprov Sulsel, tumpuan anggaran dari dana transfer sekitar 54 persen.
Baca Juga: Pj Wali Kota Makassar Harus Berani Sanksi Camat Mamajang dan Ka Puskesmas
Lalu di instansi kabupaten/kota yang dalam posisi kapasitas fiscal rendah diatas 70 persen tumpuan anggarannya dari dana transfer.
Sesuai dengan penyampaian Kementerian Keuangan ada penyesuaian dana transfer ke daerah. Secara umum, untuk dana bagi hasil (DBH) dikurangi 33 persen, dana alokasi umum (DAU) kurang 10 persen, dan dana alokasi khusus (DA) 30 persen. (Antara)
Berita Terkait
-
Koleksi Mobil dan Motor Andi Seto Gadhista Asapa Calon Wali Kota Makassar
-
Rp 921 Juta Cuan PAD Bantul di Masa Libur Sekolah Juni 2024
-
Cegah Kebocoran Pendapatan Daerah, Pemkab Madiun Manfaatkan QRIS untuk Retribusi Parkir
-
PLN Mobile Fun Fest 2024 di Kota Makassar Hadirkan UMKM, Tumbuhkan Ekonomi Hijau
-
Investasi Jepang di Makassar, Siapkan Bangunan Tahan Gempa
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI