SuaraSulsel.id - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 sudah tiba di Indonesia. Pemerintah memastikan penyalurannya dimulai Januari 2021.
Lantas, bagaimana dengan Sulawesi Selatan? Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengaku, belum tahu soal jatah vaksin Covid-19 yang akan disalurkan ke daerahnya.
Pemprov Sulsel juga masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat.
"Kita belum bisa bicara jatah, tapi kita persiapkan data klinis. Kita akan siapin dan mulai dari mana dulu, apakah dari nakes, ASN, atau masyarakat umum," kata Nurdin di rumah jabatannya, Senin (7/12/2020).
Baca Juga: Setelah Vaksin Covid-19 Dibuat, Bagaimana Penyimpanan dan Distribusinya?
Namun, kata Nurdin, bagi mereka yang punya duit bisa mendapatkan vaksin lebih dulu. Karena vaksin buatan Sinovac Biotech itu ada yang mandiri, ada yang dari pemerintah.
"Vaksin ada yang mandiri, ada dari pemerintah. Bagi yang kira-kira mau cepat dan ada duit, silahkan lewat jalur mandiri," katanya.
"Tapi bagi masyarakat yang tidak berkemampuan, lewat dari pemerintah. Makanya, kita lagi atur strateginya, yang penting pemerintah sedang menyiapkan data klinisnya," tambahnya.
Rumah sakit di Sulsel sudah diminta untuk mempersiapkan diri jelang proses vaksinasi tahun depan. Ada ruang khusus untuk proses vaksinasi yang dilakukan di rumah sakit.
Pemprov Sulsel ingin memfokuskan tahap awal pelaksanaan vaksin di rumah sakit. Terutama untuk RS yang memang khusus menangani Covid-19. Termasuk untuk pelayanan kesehatan milik Pemprov Sulsel.
Baca Juga: Penyuntikan Vaksin COVID-19 di Batam Belum Jelas, Wali Kota: Tunggu Saja
Direktur RSUD Labuang Baji, Haris Nawawi mengatakan sudah menyiapkan satu ruang khusus untuk pelaksanaan vaksin. Segala persiapan baik tenaga medis hingga kebutuhan fasilitas pun akan segera dipenuhi untuk mendukung proses tersebut.
Selain itu, tiga orang petugasnya sudah dipersiapkan untuk pelatihan tahap awal. Ada dokter dan satu perawat senior. Sesuai permintaan Dinas Kesehatan untuk kesiapan proses vaksin di Sulsel dalam waktu dekat ini.
"Prosesnya memang tidak boleh sembarangan. Makanya ada pelatihan khusus. Yang kita tugaskan juga adalah tenaga media terlatih baik dokter serta perawat di rumah sakit," katanya.
Dia menambahkan, vaksin yang saat ini sudah disiapkan pemerintah pusat memang masih harus melalui proses uji. Sebelum, kata dia, vaksin tersebut digunakan dan disebar untuk masyarakat luas.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa