SuaraSulsel.id - Ratusan orang mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Makassar tiap harinya. Mereka mengurus Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) jelang hari pencoblosan pada Pilkada serentak 9 Desember nanti di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Penjabat Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengaku sudah melakukan sidak ke kantor yang terletak di Jalan Teduh Bersinar, Kota Makassar itu. Membludaknya warga ke kantor tersebut membuat protokol kesehatan diabaikan oleh warga yang hendak mengurus e-KTP.
"Saya sudah instruksikan ke Disdukcapil untuk memperbaiki manajemen layanan. Saya juga minta agar pengurus KTP Elektronik dikembalikan ke kantor camat," kata Rudy kepada SuaraSulsel.id.
Ia bilang khawatir akan timbul klaster baru di Dukcapil jika terus dibiarkan. Teguran keras juga sudah dilayangkan ke Kepala Disdukcapil.
"Saya sudah beri arahan, maksimalkan pelayanan, tapi hindari potensi terjadinya kerumunan. Ternyata Disdukcapil buka layanan Sabtu dan Minggu, masyarakat berdesak-desakan ke Disdukcapil," tambahnya.
Dia pun menegaskan, dirinya tidak mau lagi mendengar informasi terjadi penumpukan masyarakat akibat mengurus administrasi kependudukan. Alasannya karena pelayanan akan terhambat dan masyarakat menjadi tidak nyaman saat mengurus berkas administrasi kependudukan.
"Saya berharap tidak berulang lagi. Kita sudah tegur. Jangan sampai begitu lagi. Bahaya itu covid, bisa timbul klaster baru," tegasnya.
Kepala Disdukcapil Kota Makassar, Aryati Puspasari mengaku pihaknya tak bisa berbuat banyak. Warga terus berdatangan, sementara petugas tak mampu mengakomidir semuanya.
"Jadi mereka urus di Kecamatan masing-masing. Tidak perlu lagi ke Dukcapil," kata Aryati
Pengurusan e-KTP membludak sebab ada pemberitahuan dari KPU. Mereka yang tak punya kartu penduduk, tidak boleh mencoblos walaupun mereka terdata di Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Berita Terkait
-
Enaknya Jadi Setya Novanto: Korupsi Triliunan, Hukumannya Makin RIngan
-
Eks Terpidana Andi Narogong Bungkam Usai Diperiksa KPK Soal Paulua Tannos
-
Usut soal Buronan Paulus Tannos, KPK Korek Lagi Keterangan Eks Napi Kasus e-KTP Andi Narogong
-
Ekstradisi Paulus Tannos Belum Rampung, KPK Mulai Gencar Periksa Eks Terpidana Korupsi E-KTP
-
Adu Kekayaan AKBP Arisandi vs AKBP Rise Sandiyantanti, Suami-Istri Sama-sama Jabat Kapolres!
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Berkat Pendanaan KUR dari BRI, Toko Kelontong Suryani Kini Hasilkan Rp500 Ribu per Hari
-
Petani Perkebunan Rakyat Sulsel Merana! NTP Anjlok Drastis 5,63 Persen di Maret 2025
-
Wali Kota Makassar Siap Hadapi Gugatan Kontraktor Lapangan Karebosi
-
Penampakan Kapal Pesiar Mewah Scenic Eclipse II Sandar di Pelabuhan Makassar
-
Preman Pelabuhan Makassar Ditangkap Polisi