Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 02 Desember 2020 | 15:22 WIB
Kedatangan sejumlah penyidik Polda Metro Jaya untuk mengantar surat panggilan terhadap Habib Rizieq Shihab ke kediamannya di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020), berubah menjadi kericuhan. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraSulsel.id - Sejumlah penyidik Polda Metro Jaya membawa surat panggilan terhadap Muhammad Rizieq Shihab di kediamannya Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).

Suasana di Petamburan pun ricuh. Pantauan Suara.com, beberapa awak media yang meliput sempat mendapat intimidasi.

Awalnya para penyidik Polda Metro Jaya yang sudah meninggalkan kediaman Rizieq, kembali datang mengunjungi rumah imam besar FPI tersebut.

Kedatangan kembali tim penyidik Polda Metro ke lokasi, karena surat panggilan ternyata belum bisa disampaikan dan diterima oleh pihak perwakilan keluarga Rizieq.

Baca Juga: Bawa Surat Panggilan Habib Rizieq, Polisi Diteriaki Massa Simpatisan

Pihak penyidik datang kembali sekitar pukul 13.00 WIB ke kediaman Rizieq. Namun, lagi-lagi aparat mendapat halangan dari pasukan laskar FPI yang berjaga di lokasi.

Laskar meminta aparat menunggu dahulu, sembari dirinya melakukan koordinasi dengan keluarga dan pengacara Rizieq.

Sekitar 40 menit aparat menunggu di depan Gang Paksi akses pintu masuk ke kediaman Rizieq.

Aparat sesekali melakukan negosiasi kepada laskar yang menjaga. Namun tak menemui titik terang.

"Kami hanya mau mengantarkan surat panggilan saja. Usai itu kami pulang," kata salah satu penyidik PMJ Kompol Fadillah.

Baca Juga: Suasana Memanas, Laskar FPI dan Polisi Bersitegang di Kediaman Rizieq

Namun, pihak perwakilan laskar meminta polisi meninggalkan lokasi sementara waktu sambil menunggu konfirmasi dari pihak pengacara. Situasi di lokasi massa terus menyemut.

Massa memberikan umpatan dan sindiran terkait kedatangan aparat. Tak lama, aparat memilih meninggalkan lokasi.

Tapi, warga dan sejumlah orang tak dikenal diduga laskar tetap melemparkan umpatan kepada aparat. Mereka juga mengintimidasi wartawan yang meliput.

"Polisi bang**t balik kanan sana lu, wartawan udah, matiin kamera jangan meliput," kata sejumlah massa di lokasi.

Situasi makin memanas, massa yang meneriaki polisi dan melarang wartawan terus mengikuti hingga Jalan Raya KS Tubun. Wartawan tetap pada tugasnya coba mengorek apa yang terjadi kepada aparat.

Namun, tiba-tiba massa sempat berselisih dengan sejumlah wartawan. Massa kemudian mengejar-ngejar wartawan.

Tercatat wartawan yang mendapat intimidasi yakni wartawan media Okezone.com, CNN Indonesia.com, dan Kontributor TV One.

Sejumlah wartawan lari kocar-kacir. Sejumlah kendaraan awak media masih tertahan di Petamburan.

Load More