SuaraSulsel.id - Anggota KPU Kota Makassar Endang Sari mengatakan, karena masih berada dalam situasi Pandemi Covid-19, maka sesuai regulasi KPU diwajibkan memperhatikan protokol kesehatan.
"Maka ada banyak strategi sosialisasi KPU Makassar yang sebelumnya direncanakan, berubah," kata Endang, Senin (23/11/2020).
KPU tidak lagi bisa mengumpulkan orang dalam jumlah banyak di satu tempat. Sehingga melakukan sosialisasi dengan memaksimalkan rantai sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki KPU Makassar.
Ada 75 orang PPK, 459 orang PPS, dan 16.758 KPPS serta 4.788 Petugas Ketertiban TPS.
PPK dan PPS sudah melakukan sosialisasi ke rumah-rumah warga sejak 6 bulan yang lalu. Laporannya diperiksa setiap bulan.
KPPS dan Petugas Ketertiban TPS juga akan melakukan hal serupa nantinya jelang hari pencoblosan, Rabu 9 Desember 2020.
"Kegiatan sosialisasi tatap muka kami turunkan berbasis kelurahan. Dengan harapan bisa langsung menjangkau pemilih di Makassar. Dilakukan setiap hari oleh PPK dan PPS kami," kata Endang.
Program ini akan dilakukan sampai 765 kali kegiatan sosialisasi tatap muka. Dengan target peserta maksimal 50 orang setiap kegiatan. Anggaran kegiatan tersebut KPU turunkan ke penyelenggara Adhoc.
Sosialisasi via media sosial KPU Makassar juga dimaksimalkan. Menggandeng influencer untuk sosialisasi tahapan pemilihan di medsos.
Baca Juga: Satpol PP: Panglima Bisa Khilaf, Habib Bisa Khilaf
"Kelas pemilih dan seminar daring kita juga massif lakukan, dan sosialisasi menggunakan media massa baik cetak, elektronik, maupun online pasti akan tetap kami maksimalkan," ungkap Endang.
Sosialisasi yang lain seperti penyebaran alat-alat sosialisasi seperti spanduk, poster, baliho, dan media lain juga telah dilakukan KPU.
"Dan masih akan kami sebarkan," katanya.
Tidak Ada TPS Khusus
Anggota KPU Makassar Gunawan Mashar mengatakan, sampai saat ini tidak ada regulasi yang mengatur tentang pengadaan TPS berjalan atau TPS Khusus. Untuk memfasilitasi warga yang tidak bisa datang ke lokasi pencoblosan.
"Yang memungkinkan adalah petugas TPS pada saat jam 12 hingga jam 1, mengutus 2 orang Anggota Kpps untuk mengantarkan surat suara bagi pemilih yang sudah terdaftar di DPT, tapi karena sakit yang menyebabkan tidak bisa ke TPS. Pemilih sebelum hari H sudah dilaporkan ke KPPS," ungkap Gunawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Media Asing Soroti 'Tumbangnya' Sri Mulyani, Sebut Gelombang Protes dan Penjarahan jadi Pemicu
-
Usai Sri Mulyani Dicopot, Menkeu Purbaya Didesak Kembalikan Kepercayaan Publik
-
Sri Mulyani Dicopot jadi Berita Baik
-
Saham GGRM Meroket Pasca Menkeu Sri Mulyani Kena Reshuffle, IHSG Ambles!
-
Prabowo Gelar Reshuffle Ganti Sri Mulyani, IHSG Langsung Anjlok 1,28 Persen
Terkini
-
Sulsel Dukung RUU Keamanan dan Ketahanan Siber: Lindungi Data dan Layanan Publik
-
Begini Kondisi Ruang Rapat Sementara Anggota DPRD Sulsel
-
Kerusakan Gedung DPRD Sulsel Ditanggung Asuransi
-
Makassar Bakal Dikepung Demo 8 September, Ini Titik-Titiknya!
-
Awas! Situs Akademik Palsu Intai Mahasiswa Dosen: Data Pribadi & Keuangan Terancam