SuaraSulsel.id - Sebelum Prof dr Achmad Mochtar dipancung pada tanggal 3 Juli 1945. Almarhum mendapat banyak penyiksaan oleh tentara Jepang. Diperkirakan almarhum disiksa lebih 10 bulan.
Prof Mochtar dituduh melakukan sabotase terhadap Jepang. Dituduh mencemari vaksin tifus-kolera-disentri dengan cara memasukkan bakteri dan racun tetanus.
Ratusan Romusha meninggal dunia akibat vaksin tersebut. Sebelum dipancung, Mochtar mengalami penyiksaan selama lebih sepuluh bulan.
Mochtar dipaksa mengakui perbuatannya.Begitupula dengan beberapa ilmuwan lainnya.
Baca Juga: Detik-detik Legenda Timnas Ricky Yacobi Meninggal Dunia Usai Cetak Gol
Sekolah Pascasarjana (SPS) dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin menggelar diskusi buku “Eksperimen Keji Kedokteran Penjajahan Jepang: Tragedi Lembaga Eijkman dan Vaksin Maut Romusha 1944-1945”.
Kegiatan berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, pada Sabtu (21/11/2020), mulai pukul 16.00 Wita.
Buku yang dibedah menceritakan kisah Prof. dr. Achmad Mochtar. Ilmuwan yang tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menjabat Direktur Lembaga Eijkman.
Prof. Sangkot Marzuki, penulis buku yang hadir sebagai narasumber, menjelaskan selain menyiksa Mochtar, tentara pendudukan Jepang juga menyiksa ilmuwan-ilmuwan Lembaga Eijkman lainnya.
Untuk memperoleh pengakuan, bahwa ilmuwan Indonesia telah mencemari vaksin. Menyebabkan ratusan Romusha meninggal di Klender, Jakarta Timur.
Baca Juga: Detik-detik Legenda Timnas Ricky Yacobi Tak Sadarkan Diri di Lapangan
Namun Jepang tidak memperoleh satu pun pengakuan dari ilmuwan Indonesia yang dituduh melakukan sabotase.
Berita Terkait
-
Ancaman Itu Bernama Zhang Yuning, Teman Kevin Diks Pernah Bikin Malu Timnas Indonesia Era STY
-
Akhirnya Erick Thohir Bicara Rencana Timnas Indonesia U-17 Tambah Pemain Naturalisasi
-
Thom Haye Dihancurkan Mantan Sendiri, Hasil SC Heerenveen vs Almere City Liga Belanda
-
Elkan Baggott Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Makin Menggila di Liga Inggris
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional