Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 06 November 2020 | 17:33 WIB
Satpam Bank Ahmed Nawaz (baju biru) dan Manajer Bank Malik Imran Hanif / [Foto: Facebook Pakistani Riyadhians]

SuaraSulsel.id - Keluarga melaporkan kasus pembunuhan Malik Imran Hanif ke polisi. Laki-laki yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan, Hanif dan Nawaz telah berselisih cukup lama.

"Penjaga (Satpam) itu biasa datang terlambat dan Hanif memarahinya dan menegurnya," kata keluarga Hanif.

Menurut dia, Hanif tidak pernah terlihat melecehkan Nabi Muhammad, apalagi terlibat dengan gerakan Ahmadiyah.

"Dia (Satpam pelaku penembakan) menggunakan tuduhan penistaan untuk melindungi dirinya sendiri. Keponakan saya tidak pernah menghina Nabi (Muhammad) dan kami tidak memiliki hubungan dengan Ahmadiyah," tuturnya.

Baca Juga: Dituduh Hina Nabi Muhammad, Manajer Bank Tewas Ditembak Satpam

Lebih jauh, Hanif pada 26 Oktober, beberapa hari sebelum diserang, memperbarui foto profil akun Facebook-nya dengan pesan yang menunjukkan dukungan terhadap gerakan boikot Prancis yang menentang publikasi kartun Nabi Muhammad.

Kata-kata dalam foto profil itu berbunyi, "Aku cinta Muhammad. Nabiku kehormatanku".

Hanif disebutkan cukup sering mengunggah postingan religius di akun Facebook miliknya.

Hanif ditembak mati oleh Satpam

Satpam bank di Pakistan nekat menembak mati manajernya Malik Imran Hanif. Karena diduga t elah melakukan penistaan terhadap agama Islam.

Baca Juga: Diduga Hina Nabi Muhammad SAW, Petugas Keamanan Bank Tembak Manajernya

Menyadur Samaa.tv, Jumat (6/11/2020), Ahmed Nawaz mengaku kepada polisi bahwa sang manajer, Malik Imran Hanif, telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Aksi pembunuhan terjadi di sebuah bank di daerah Quaidabad, Khushab, Pakistan. Tempat Nawaz dan Hanif bekerja.

Berdasarkan rekaman CCTV, menunjukkan Nawaz menghampiri Hanif yang saat itu tengah bekerja di mejanya. Satpam itu kemudian duduk di kursi yang disediakan untuk klien.

Setelah ada satpam lain yang masuk dan berdiri di dekat Hanif, Malik langsung melepaskan tembakan ke sang manajer.

Situasi kacau. Satpam lain dibantu orang-orang sekitar, berupaya menangkap Malik kemudian diserahkan ke polisi.

Sementara Hanif, usai ditembak langsung dibawa ke rumah sakit setempat, namun nyawanya tak dapat diselamatkan. Hanif dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Petugas Polisi Distrik Khushab Tariq Wilayat mengatakan, Nawaz mengklaim Malik telah menghina nabi dan bergabung dalam gerakan Ahmadi.

Kendati demikian sebuah tim telah dibentuk untuk menyelidiki motif sebenarnya dari aksi keji si penjaga keamanan bank.

Load More