Dari total pengeluaran Anda di metode zero budgeting yang sebesar Rp 5 juta, Anda bisa mendata pengeluaran mana yang sifatnya “wajib dipenuhi” untuk dipenuhi setiap bulan.
Anda pun bisa mencoret tiga jenis pengeluaran yang sifatnya belum menjadi prioritas saat Anda kehilangan penghasilan, pengeluaran itu adalah investasi dan tabungan, nafkah istri, dan hiburan.
Dengan mencoret tiga pengeluaran tersebut, maka jumlah pengeluaran wajib Anda dalam sebulan adalah Rp 3.450.000. Mengingat Anda adalah seorang yang berkeluarga, maka ada baiknya untuk menyediakan dana darurat sebesar enam kali pengeluaran bulanan yaitu, Rp 3,45 juta x 6 bulan = Rp 20.700.000.
Bila memang Anda belum memiliki tabungan sebesar Rp 20,7 juta, maka alokasikanlah uang sebesar 10% dari penghasilan Anda untuk memenuhi kebutuhan ini terlebih dahulu.
Baca Juga: Lebih Hemat saat Pandemi, Ini 5 Aplikasi Kelola Uang di Android
Setelah itu, Anda juga perlu mengalokasikan dana untuk uang pertanggungan asuransi jiwa. Lantas, berapa banyak kira-kira dana yang dibutuhkan untuk asuransi jiwa?
5. Hitung kebutuhan uang pertanggungan asuransi Jiwa Anda
Bila Anda sudah memiliki BPJS atau asuransi kesehatan dari perusahaan tempat Anda bekerja, maka milikilah asuransi jiwa untuk memitigasi risiko hilangnya penghasilan bulanan karena ketidakmampuan tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.
Ketidakmampuan yang dimaksud adalah cacat tetap total dan meninggal dunia.
Dari perhitungan kebutuhan dana darurat per bulan di atas, Anda bisa mengetahui kebutuhan total uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang semestinya Anda miliki. Lewat perhitungan di kalkulator UP Lifepal, dengan pengeluaran Rp 3,45 juta per bulan maka kebutuhan UP untuk 20 tahun adalah Rp 1,23 miliar.
Baca Juga: Anies Bantah Penghargaan STA Hasil Kerja Ahok: Penilaian 18 Bulan Terakhir
Sementara itu untuk pembayaran premi yang ideal maksimal 10% dari penghasilan bulanan.
Premi sebesar Rp 200 ribu per bulan bagi seorang bergaji Rp 5 juta tentu sudah ideal. Namun apakah UP-nya sudah cukup? Belum tentu.
Jika kebutuhan UP yang ideal adalah Rp 1,2 miliar untuk 20 tahun, maka tidak ada salahnya untuk menurunkan jangka waktu kebutuhan UP menjadi 10 tahun. Berkurangnya UP akan mengurangi jumlah premi yang dibayarkan pula.
Di saat pendapatan per bulan naik, maka asuransi jiwa Anda bisa kembali ditinjau.
Nah untuk mengetahui berapa kisaran uang pertanggungan (UP) asuransi jiwa yang sebaiknya Anda miliki.
Tips perencanaan keuangan selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek dan panjang dengan menggunakan skala prioritas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 5 Rekomendasi HP Rp2 Jutaan RAM 12 GB Memori 256 GB, Lancar Jaya Buat Multitasking!
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
Penyerang Keturunan Rp20,86 Miliar Dipastikan ke Indonesia Bulan Depan
-
Pundit Jepang Puji Kecerdasan Suporter Timnas Indonesia: Sepak Bola Tak Hanya Soal Skor
-
BI Perpanjangan Keringanan Bayar Tagihan Kartu Kredit Hingga Akhir 2025
-
Hasil Piala Dunia Antarklub 2025: Debut Minor Xabi Alonso, Real Madrid Ditahan Al Hilal
-
Kabar Buruk dari Inggris, Swansea City Depak Nathan Tjoe-A-On
Terkini
-
Luas Wilayah Sulsel Berkurang Ribuan Kilometer, Jadi Milik Siapa?
-
Intip Teknologi Mesin Cetak Masa Depan di Makassar, Harga Miliaran Rupiah
-
Ekonomi Digital Tak Lagi Elit, Ibu Jamu Kini Melek QRIS
-
Geger! Mantan Sekda Sulsel Tagih Gaji 8 Miliar, Pemprov: Dasar Hukumnya Mana?
-
Apa Itu Terapi Oksigen dan Manfaatnya Bagi Tubuh?