SuaraSulsel.id - Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Kota Makassar, Musawir (26 tahun), viral di media sosial. Karena mengikuti proses wisuda sarjana sambil menjaga ibunya, Rohani, yang terbaring sakit di atas tempat tidur.
Kepada Suarasulsel.id, Musawir yang diketahui mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar berbagi cerita.
Musawir mengatakan, proses wisuda daring tersebut memang sengaja dilakukan di samping ibunya yang tengah terbaring sakit, di salah satu Hotel di Kota Medan, 24 Oktober 2020.
Tujuannya untuk membahagiakan ibunya. Agar ibunya dapat semangat untuk sembuh. Karena menyaksikan secara langsung Musawir menyandang gelar sarjana.
Baca Juga: Massa Makin Menyemut di Dekat Istana, Mahasiswa Mulai Aksi Bakar Ban
"Awalnya itu memang kenapa saya sama ibu saya, karena ingin membahagiakan ibu saya. Pada saat proses wisuda gitu kan. Saya ambil momen itu untuk nunjukin anaknya sudah sarjana. Supaya nambah semangat saja, niatnya untuk itu sebenarnya," kata Musawir kepada SuaraSulsel.id, Rabu (28/10/2020).
Musawir adalah mahasiswa asal Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Ia menjalani studi S-1 di UMI Makassar sejak 2018. Sebelumnya, menjalani progam pendidikan jenjang diploma atau D-3 di Politeknik Negeri Medan, angkatan 2012.
"Saya kan dari D3 dulu, jadi saya masuk UMI 2018. Alhamdulillah lulusnya tepat dua tahun kan. Saya di UMI Makassar kemarin ambil S-1 untuk nyambung dari D3 ke S1. Di Politeknik Negeri Medan saya lulus tahun 2015," terang Musawir.
Setelah lulus di Politeknik Negeri Medan, Musawir bekerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Hanya saja, penempatan kerja yang didapatkan Musawir berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedatangan Musawir di Makassar rupanya tidak hanya ingin bekerja di PLN. Setelah satu tahun bekerja, ia mengambil kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S-1 di UMI Makassar.
Baca Juga: Demo Tolak UU Ciptaker di Patung Kuda, Mahasiswa Ultimatum Jokowi - Ma'ruf
"Saya masuk PLN itu 2017. Ditempatkan di Makassar. 2018 baru saya lanjut di UMI S-1. Baru selesai kemarin S-1, yang tanggal 24 Oktober wisuda," jelas Musawir.
Pada awal Oktober 2020, ibu Musawir jatuh sakit. Mengetahui hal itu, ia pun mengajukan cuti di tempat kerjanya agar dapat segera kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Untuk menemani sang ibu tercinta.
"Saya ajukan cuti, maksudnya hari ini tanggal 28 sampai 30 Oktober kan cuti bersama. Jadi saya menghemat cuti. Awal Oktober, saya memang rencana mau balik ke Medan merawat orang tua," terang Musawir.
Saat hendak berangkat ke Medan, Musawir mendapat kabar bahwa proses kelulusan S-1 di UMI Makassar akan segera dilaksanakan. Oleh karena itu, Musawir pun sangat bahagia. Apalagi, proses wisuda tersebut dapat ia lakukan bersama ibunya.
"Ternyata tanggal 7 Oktober saya dapat wisuda. Nah, saya senang gitu kan, sekalian pulang bawa kado juga buat orang tua kalau wisuda," jelas Musawir.
Namun, proses kelulusan S-1 melalui daring tersebut ternyata tidak dapat dilakukan Musawir di kediamannya.
Karena kondisi ibu Musawir yang sedang sakit kala itu, semakin parah dan harus segera mendapat tindakan medis di rumah sakit.
"Kenapa di hotel? Karena pas ibu lagi nunggu hasil swab kedua, karena prosedur rumah sakit itu tidak bisa langsung rawat inap. Harus diswab dulu kemarin itu," kata dia.
Alasan Musawir memilih merawat ibunya di salah satu Hotel Medan, karena jarak antara rumah sakit ke kampung Musawir kurang lebih 52 kilometer. Sehingga, ia pun memutuskan untuk merawat sang ibu di salah satu hotel sambil menunggu hasil swab keluar.
Ternyata, momentum hari kelulusan S-1 Musawir bertepatan saat ia sedang merawat ibunya di hotel di Medan. Kejadian itu pun kemudian dimanfaatkan Musawir untuk mengajak ibunya agar dapat menyaksikan proses wisudanya.
"Ibu saya ini kasihan kalau harus tiap hari bolak balik gitu kan. Makanya kami cari yang nyamannya gitu. Jadi di hotel aja sambil tunggu hasil swabnya," kata dia.
"Momennya pas memang pada saat itu ibu saya sakitnya parah. Supaya ibu saya nambah semangat dan cepat sehat, saya ajak lihat wisuda biar cepat sehat. Biar motivasi sehatnya cepat balik lagi," tambah Musawir.
Musawir mengaku tidak menyangka bahwa aksinya viral di media sosial.
"Nah, itu saya nggak nyangka pak dekan ngerekam (pas wisuda). Makanya, saya nggak nyangka juga sampai viral jadinya," tutur Musawir.
Meski begitu, Musawir mengaku tidak mempersoalkan videonya yang viral.
Ia pun sangat bersyukur karena melalui video tersebut banyak doa yang dikirim publik agar ibunya yang sedang sakit dapat segera kembali pulih.
"Saya nggak nyangka pak Zakir kok dimasukin ke Instagram, jadi nyebar videonya. Ya udahlah, tapi alhamdulillah banyak doa juga kan. Mudah-mudahan cepat sembuhlah," terang Musawir.
Karena aksinya yang viral tersebut, banyak teman-teman kampus Musawir yang mengirimkan ucapan doa agar ibunya dapat segera sembuh.
"Ya pada ngucapin ini (doa). Semoga orang tuanya cepat sembuh," kata Musawir.
Selain ucapan doa, pihak kampus UMI Makassar juga berusaha mengambil kebijakan untuk meringankan beban Musawir dengan membayar biaya yudisium.
Namun, uang bantuan tersebut telah dikembalikan Musawir kepada pihak kampus agar dapat diberikan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan.
"Udah saya kembalikan uangnya, yang bantuan dari jurusan. Saya bilang nggak usah, nanti dikasih yang lebih membutuhkan saja. Jadi saya tidak terima. Kan teman-teman di sana kan banyak yang membutuhkan. Tahun depan kan masih ada mahasiswa yang kurang mampu jadi biar dikasih sama itu aja," jelas Musawir.
Saat ini Musawir telah kembali ke rumahnya di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Setelah ibunya diperbolehkan untuk rawat jalan selama lima hari dengan syarat tetap melakukan konsultasi dengan pihak rumah sakit.
"Alhamdulillah udah mendingan. Sekarang masih pemulihan karena lemesnya masih sama gitu kan. Sekarang ibu saya sudah pulang untuk pemulihan dulu. Karena kan harus dipulihkan dulu, mungkin nanti bulan 12 baru dirawat lagi," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
-
Viral Pelayanan Ramah CS BRI untuk Nasabah Disabilitas, Tuai Pujian Publik
-
Nissa Sabyan dan Ayus Menikah dengan Mahar 200 Ribu, Video Lawas 'Gelay' Viral Lagi
-
Berhubungan Erat di Masa Lalu, Ini Bukti Kedekatan Anies dan Pramono Anung
-
5 Daftar Student Exchange Buat Tahun 2025: Syarat, Benefit dan Deadline
-
Rumah Rp 25 Juta Ini Menarik Perhatian Joko Anwar, Siap Berantem Sama Netizen
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!