Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 22 Oktober 2020 | 10:43 WIB
Pabrik gula PT. JBM Bombana, Sulawesi Tenggara yang akan diresmikan Presiden Jokowi, Kamis (22/10/2020) / Foto : Dokumentasi JBM Bombana

SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo akan melakukan peninjauan lokasi panen tebu. Sekaligus meresmikan pabrik gula di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Saat ini, pabrik gula ini diklaim sebagai pabrik gula dengan jumlah produksi terbesar di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Provinsi Sulawesi Tenggara dalam rangka kunjungan kerja, Kamis pagi, 22 Oktober 2020.

Bersama rombongan terbatas, Jokowi lepas landas menuju Kabupaten Konawe Selatan dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma pukul 07.00 WIB.

Baca Juga: UU Omnibus Law Ibarat Makanan Lezat yang Diludahi dan 4 Berita Lainnya

Setibanya di Pangkalan TNI AU Haluoleo, Konawe Selatan, pada pukul 10.38 Wita, Presiden langsung melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bombana dengan helikopter Super Puma TNI AU.

Tak banyak yang menyangka bahwa kini di Indonesia memiliki pabrik gula dengan teknologi canggih dengan produksi sangat besar, yakni 12.000 TCD. Milik pengusaha pribumi.

PT. JBM Bombana, Sulawesi Tenggara merupakan pabrik gula canggih pertama milik pribumi.

“Iya betul, ini menjadi salah satu kebanggaan karena kami merupakan pabrik gula pertama milik asli pribumi dengan kapasitas 12.000 TCD,” ujar Arief, Direktur Utama PT. JBN.

Menurut Arief, saat ini pabrik gula ini sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung outomatisasi sehingga mampu menghasilkan produk dengan Incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1.8 pol gula.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah UEA Mau Bangun Masjid di Solo Demi Jokowi?

“Dengan kapasitas produksi sebesar itu, kami berkomitmen akan bisa memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah HET sehingga masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar,” ujarnya.

Di samping itu, imbuh Arief, keberadaan JBM juga mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga. Serta menciptakan lapangan kerja di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya PHK.

“Di tengah ancaman resesi ekonomi dan banyaknya PHK, JBM justru mampu terus memberi sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokkal,” pungkasnya.

Load More