SuaraSulsel.id - Polisi didesak mengusut tuntas pembantaian penyu di Kabupaten Mamuju. Pembunuhan terhadap binatang yang dilindungi ini diduga dilakukan oleh warga di Kecamatan Kalukku, Mamuju.
Sampai saat ini belum ada informasi jelas terkait penanganan kasus pembantaian penyu tersebut.
"Kami mendesak pihak kepolisian, khususnya Polresta Mamuju agar mengusut tuntas dan menindak para pelaku," kata Yusri Mampi Ketua Sahabat Penyu Sulbar, Kamis (15/10/2020).
Apapun alasan para pelaku, lanjutnya, pembantaian penyu itu tidak boleh dibenarkan. Karena sangat bertentangan dengan upaya perlindungan penyu, sebagai hewan langka dan dilindungi.
Baca Juga: 5 Aktivitas Wisata Tanjung Benoa yang Wajib Dicoba
Para pelaku menurut Yusri, dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dimana pelaku perdagangan, penjual dan pembeli satwa dilindungi seperti penyu itu bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp 100 juta.
"Kami dari Sahabat Penyu Sulbar, sangat berharap kiranya kasus pembunuhan penyu tersebut segera diproses sesuai undang-undang yang berlaku. Selaku pemerhati penyu sekaligus Ketua Sahabat Penyu Sulbar, kami mendesak pihak kepolisian segera melakukan proses hukum pada pelaku dan mengembangkan kasus tersebut," terangnya.
"Ini adalah kejadian luar biasa, sementara hingga saat ini belum juga ada informasi yang jelas dari pihak kepolisian. Sejauh mana prosesnya. Kami yakin pihak Polresta Mamuju bisa menangani kasus ini secara profesional," kata Yusri.
Sahabat Penyu Sulbar juga meminta Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Makassar ikut mengawal kasus ini. Karena ini telah melanggar dan melecehkan Undang Undang Konservasi.
"Jika kasus pembunuhan penyu di Mamuju ini belum juga diproses, itu berarti petugas kita tidak berdaya melakukan penegakan hukum di wilayah kerja Sulbar," ujar Yusri.
Baca Juga: Program CSR, Daihatsu Persembahkan Program "Penyu untuk Indonesia"
Sebelumnya, Kepala Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polresta Mamuju Ipda Japaruddin menyatakan, warga di salah satu lingkungan di Kelurahan Sinyonyoi Kecamatan Kalukku membantai puluhan penyu karena memakan rumput laut mereka.
Berita Terkait
-
52 Kasus Serangan Buaya, 9 Nyawa Melayang: Apa yang Terjadi di Kotawaringin Timur?
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Pembantaian Warga Sipil di Suriah, PBB Mendesak Penghentian Segera!
-
Suriah Membara, Lebih dari 1.000 Tewas dalam Pertempuran Sengit HTS dan Pembantaian Balas Dendam
-
Video Mengerikan Ungkap Eksekusi Massal di Suriah: Puluhan Mayat Ditemukan di Latakia
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional
-
Bertengkar dengan Istri, Pria Ini Cari Ketenangan di Jalan Tol Makassar
-
Gurita Bantaeng Mendunia: Ekspor Perdana Rp2,3 Miliar ke Amerika Latin
-
Kapan UTBK 2025 Unhas? Ini Jadwal dan Kesiapan Terbaru dari Panitia
-
Sampai Kapan Program Link Saldo DANA Kaget Digelar? Ini Jawabannya!