SuaraSulsel.id - Sistem kelistrikan Sulawesi Selatan khususnya Kota Makassar kini sangat andal dan sangat siap menopang kebutuhan masyarakat serta pertumbuhan investasi.
Setelah PT.PLN (persero) merampungkan pembangunan jaringan transmisi bawah tanah di gerbang Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Dengan tegangan 150 kilo Volt (KV) dan resmi beroperasi sejak pukul 14.55 Wita, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Manajer Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulbangsel Andi Rosdiana mengatakan, jaringan yang terbentang dari Gardu Induk (GI) 150 kV di Tanjung Bunga sampai dengan Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV di Bontoala.
Baca Juga: Pangkas Pajak, Harga Mobil Listrik di Negera Ini Hanya Rp 300 Jutaan?
Ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dibangun sejak 2019.
"Dengan rampungnya jaringan transmisi bawah tanah ini, kita bersama berupaya mewujudkan Kota Makassar menuju wilayah Zero Down Time," kata Andi Rosdiana.
PLN juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder terkait, utamanya segenap masyarakat, Pemerintah Provinsi-kota, Kejaksaan Tinggi Sulsel, Polda Sulsel, Kodam XIV/Hasanuddin, rekan media dan seluruh insan PLN yang telah bersinergi dalam mewujudkan infrastruktur ketenagalistrikan ini.
"Jaringan yang memiliki lintasan sepanjang 22 kilo meter sirkuit (kms) ini akan melanjutkan aliran listrik dari jaringan yang telah rampung beberapa minggu lalu, yakni jaringan transmisi 150kV Punagaya - Tanjung Bunga," ujaranya Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Pembangkit dan Jaringan Sulawesi Selatan (UPP Kitring Sulsel), Husni Wardana.
Perlu diketahui, pusat Kota Makassar melalui GIS 150 kV Bontoala, sebelumnya hanya dipasok listrik secara radial dari GI 150 kV Tello melalui dari GI 150 kV Tallo
Lama.
Baca Juga: Kenya Tengah Giat Kembangkan Sepeda, Motor dan Mobil Listrik
Melalui kehadiran jaringan transmisi bawah tanah yang dipasok secara ring terhadap pusat aktivitas kota akan mencegah pemadaman di pusat kota.
"Meskipun jaringan dr GI 150kV Tello ke GI 150kV Tallo Lama mengalami gangguan," jelas Manager Bagian Proyek Jaringan PLN UPP Kitring Sulsel, Adrian Djamaludin.
Tak hanya di Sulawesi Selatan, PLN juga tengah mengejar PSN lainnya di Sulawesi Barat (Sulbar) melalui pembangunan interkoneksi sistem kelistrikan Sulbar sampai dengan Sulawesi Tengah (Sulteng).
Guna menopang kebutuhan listrik bagi segenap masyarakat dan potensi investasi di Sulawesi, PLN senantiasa mengerahkan seluruh daya serta upaya yang dimiliki. (Antara)
Berita Terkait
-
VinFast Memulai Pengiriman Mobil Listrik VF 5 di GJAW 2024
-
Chery J6 Mobil Listrik yang Bisa Diajak Off-Road Berdesain Gahar
-
AION V Mobil Listrik Terinspirasi Dari Dinosaurus Hadir di GJAW 2024
-
Perkuat Sistem Kelistrikan Kalteng-Kalbar, PLN Tuntaskan Pembangunan SUTT 150 kV Kendawangan-Sukamara
-
Pemerintah Berencana Ubah Subsidi BBM Menjadi BLT
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI