SuaraSulsel.id - Kabar menarik tentang kendaraan bermotor listrik datang dari Wanhar, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM.
Sebagaimana dikutip dari kantor berita Antara, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (4/10/2020) disebutkan bahwa pemerintah akan mempercepat infrastruktur kendaraan berbahan bakar non-minyak bumi ini.
"Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) awalnya dilakukan secara bertahap, namun akhirnya pemerintah ingin mempercepat program tersebut untuk mendukung sarana transportasi di Indonesia," paparnya.
Kemudian, Menteri ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Baca Juga: BI: Berlaku Hari Ini, Uang Muka Mobil Listrik 0 Persen
Dalam peraturan itu dibahas mengenai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), juga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) untuk kendaraan bermotor listrik yang melingkupi charging station atau alat charge private seperti pada ruang pamer, perusahaan swasta, serta rumah tangga.
Wanhar menyampaikan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), di 2025 pemerintah menargetkan 2.200 unit mobil listrik, dan 2,13 juta unit motor listrik diproduksi.
Jumlah ini meningkat menjadi 4,2 juta unit mobil listrik dan 13,3 juta unit motor listrik di 2050. Dalam RUEN, stasiun pengisian kendaraan bermotor listrik (charging station) juga ditargetkan mencapai 1.000 unit di 2025 dan 10.000 unit di 2050.
"Pemerintah memiliki peta jalan bersama PT PLN (Persero) yaitu memenuhi target 180 charging station pada 2020 yang tersebar di Indonesia, baik berupa SPKLU maupun SPBKLU. Dan pada 2025, pemerintah merencanakan adanya 2.465 charging station," ungkapnya.
Sementara sedikit penyesuaian target juga dilakukan karena adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga: EKSKLUSIF: Kesiapan Sumber Energi untuk Mobil Listrik (Part 3-Selesai)
Hingga saat ini sudah ada 62 unit charging station baik milik PLN, BPPT, Pertamina maupun swasta.
Dan tak lupa, Wanhar juga menyebutkan bahwa mobil listrik adalah produk ramah lingkungan.
"Mari kita beralih ke kendaraan bermotor listrik, kualitas udara bisa lebih bersih, dari sisi biaya lebih murah, dan selanjutnya untuk kendaraan roda empat sejalan dengan kesiapan infrastruktur yang kita bangun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Amankah Mobil Listrik Wuling Air ev Dipakai Untuk Harian?
-
Indomobil dan PLN Icon Plus Bersatu Percepat Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia
-
Ini Rasanya Menjajal Mobil Listrik Termurah SERES E1 di Area Perkotaan
-
Harga dan Spesifikasi BYD M6 Terbaru November 2024, Mobil Listrik Paling Laris di Indonesia
-
Hanya 7 Merek Mobil Listrik China yang Akan Bertahan Hidup
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis