SuaraSulsel.id - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan wartawan Sulawesion.com Demas Laira (28 tahun). Kematian Demas Laira hingga saat ini masih menjadi misteri.
Terbaru, polisi memeriksa barang bukti berupa sandal dan sepatu yang ditemukan di lokasi Demas Laira meninggal dunia.
Kepala Bidang Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu Ridwan mengatakan, cara ini ditempuh setelah sebulan lebih penyidik belum juga dapat mengungkap kasus kematian Demas Laira.
"Sepatu dan sendal yang ditemukan di lokasi sudah dikirim ke labfor untuk identifikasi. Itu yang didalami sama penyidik, cuma ada kemungkinan bukan punya Demas. Tapi masih diperiksa Labfor," kata Syamsu kepada Suarasulsel.id, Kamis (1/10/2020).
Syamsu mengungkapkan sejumlah kendala yang dihadapi penyidik, sehingga sampai hari ini belum juga mendapat titik terang selama menangani kasus pembunuhan yang menimpah Demas Laira.
Antara lain adalah kurangnya alat bukti, saksi kunci yang belum ditemukan, dan minimnya cahaya di lokasi kejadian.
Syamsu menjelaskan, kurangnya alat bukti menjadi salah satu kendala penyidik untuk menetapkan seseorang menjadi tersangka.
Meskipun sebenarnya polisi yang menangani kasus ini sudah memiliki beberapa calon tersangka. Diduga menjadi pelaku pembunuhan Demas Laira.
"Masih belum memenuhi dua alat bukti yang cukup untuk mentersangkakan seseorang," jelas Syamsu.
Kendala lain yang juga dihadapi penyidik adalah belum ditemukannya saksi kunci. Saksi kunci yang dimaksud merupakan orang yang melihat dan mendengar secara langsung ketika nyawa Demas Laira dihabisi.
Baca Juga: Sudah Tiga Pekan, Pembunuh Wartawan Demas Laira Masih Berkeliaran
"Ada 13 orang saksi yang sudah diperiksa. Tapi dari 13 orang saksi yang diperiksa belum ada yang bisa sebagai saksi kuncilah," terang Syamsu.
Selain itu, minimnya cahaya juga menjadi kendala polisi. Sebab, lokasi ditemukan Demas Laira berada di area perkebunan. Jauh dari pemukiman warga setempat.
"Kejadiannya minim cahaya. Tengah malam. Di area kebun, jauh dari pemukiman warga," ujar Syamsu.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kata Syamsu, Demas Laira diduga dibunuh tidak ada kaitannya dengan pekerjaan sebagai jurnalis. Maupun berita yang ditulis.
"Masih dugaan sementara bahwa Demas Laira ini meninggal karena motifnya masalah pribadi. Tapi itu masih dugaan sementara, karena kita masih menunggu tertangkapnya pelaku biar bisa lebih jelas lagi kan. Jadi bukan kesimpulan tapi dugaan sementara," kata dia.
"Sudah diperiksa kepala desa yang pernah diliput Demas. Tidak ada konflik dengan kepala desa atau mungkin ketersinggungan sebagainya. Demas datang dengan baik-baik. Jadi tidak ada rasa sakit hati," kata Syamsu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Rekrutmen 'Busuk' Polri dari Hulu ke Hilir Bikin Masyarakat Hilang Kepercayaan
-
Dihukum Mati! Fakta Mengerikan Pembunuhan Sales Cantik Terungkap di Sidang
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!