Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 23 September 2020 | 18:22 WIB
Ilustrasi penganiayaan. [Shutterstock]

SuaraSulsel.id - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Makassar (UNM) inisial AKH yang dianiaya seniornya lapor polisi. Korban AKH mengalami luka di mata.

"Masih ada bercak merah di dalam (mata)," kata AKH kepada suarasulsel.id, Rabu (23/9/2020).

AKH mengaku masih merasakan sakit. Luka yang dialami pun sudah diperiksa dokter. "Menunggu hasil visum keluar," ungkapnya.

Korban AKH mengaku sudah melaporkan peristiwa penganiayaan ke Polsek Tamalate. "Sudah bawa saksi ke Polsek," katanya.

Baca Juga: Tuduh Tagihan Tak Logis, Mahasiswa Demo PLN "Main Mata" Dengan Pengusaha

Ketua Umum IPMIL Raya UNM, Wahyudinata Yaskar mengungkapkan, korban merupakan mahasiswi yang berasal dari Sorowako, Luwu Timur.

Wahyudinata berharap kasus ini bisa diselesaikan oleh polisi.

AKH menjelaskan kronologi peristiwa sampai terjadi penganiayaan, bermula saat AKH melihat pelaku inisial N melempar mangga di depan laboratorium Jurusan PKK.

Saat yang sama, AKH dan teman-temannya sedang duduk tidak jauh dari pohon mangga.

Lemparan pelaku N menyebabkan banyak ranting pohon yang jatuh. Menimpa mahasiswa yang sedang rapat.

Baca Juga: Mahasiswa Unhas Dorong Eduwisata Sejarah Korban 40.000 Jiwa

AKH kemudian menegur pelaku untuk berhenti melempar mangga.

“Karena tidak terima ditegur, pelaku langsung menampar mata kiri saya sampai-sampai kaca mata saya bengkok dan lensa keluar,” ungkap AKH.

Mata kiri AKH lebam dan sulit untuk dibuka. Setelah dipukul oleh seniornya N. Peristiwa terjadi Senin (21/9/2020).

Wartawan kampus Profesi UNM berhasil meminta keterangan saksi yang melihat kejadian. Saksi yang juga teman satu jurusan korban menjelaskan, kejadian yang menimpa temannya berlangsung di depan Gedung Laboratorium Fakultas Teknik.

Saksi menduga, terjadinya tindak kekerasan bermula dari kata kasar yang dilontarkan korban kepada pelaku.

Saksi mendengar korban sempat berulang kali menyebut nama hewan kepada pelaku.

“Pada saat itu, pelaku melempar mangga. Saat melempar, banyak yang jatuh. Kemudian korban kaget dan mengeluarkan kata kasar. Kemudian saat ditanya pelaku, korban tetap mengulangi kata itu,” kata Saksi.

Setelah berulang kali mengucapkan kata kasar, Saksi mengaku melihat korban dan pelaku maju dan saling berhadap-hadapan. Kemudian terjadi pemukulan.

Load More