Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 04 September 2020 | 13:03 WIB
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Lima belas hari pasca terbunuhnya jurnalis Sulawesion.com, Demas Laira, hingga kini polisi belum berhasil mengungkap pelakunya.

Padahal, pekan lalu Kapolda Sulawesi Barat Irjen Pol Budi Sampurna pernah mengatakan, akan segera mengumumkan hasil penyelidikan polisi.

Anhar, Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) kematian Demas Laira dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengatakan, mendukung upaya kepolisian mengungkap kasus ini. Namun, TPF mendesak Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat yang menangani kasus ini, dapat memberikan informasi perkembangan kasus Demas Laira.

“Hinga saat ini belum diketahui perkembangan dari polisi atas kasus ini. Harusnya polisi memberikan informasi ke publik,” kata Anhar, Jumat (4/9/2020).

Baca Juga: Bawa Puluhan Ribu Rokok Ilegal, Kapal Pancung Diamankan Polres Karimun

Menurut Anhar, kasus ini menjadi perhatian publik. Tidak hanya nasional, tetapi juga sampai jurnalis di luar negeri menunggu perkembangan pengusutan kasus.

Pemimpin Redaksi Sulawesion, Supardi Bado mendesak Polres Mamuju Tengah dan Polda Sulawesi Barat segera mengumumkan hasil temuan di lapangan.

Supardi sudah bertemu langsung dengan keluarga Demas. Intinya orang tua Demas meminta kasus ini dapat segera terungkap.

Yunita, adik perempuan dari Demas mengatakan, kepolisian telah menghubungi keluarga. Namun hingga hari ini belum ada kabar siapa pelakunya.

“Kata polisi belum ada keterangan siapa pelakunya. Karena masih dalam penyelidikan,” ujar Yunita.

Baca Juga: Ancam Sebar Video Seks, Napi Mengaku Aparat Ini Peras TKW

Diketahui, Demas Laira (28 tahun) jurnalis media siber ditemukan meninggal. Bersimbah darah di jalur trans Mamuju – Palu. Tepatnya di Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kamis (20/8/2020) dini hari.

Korban ditemukan oleh seorang sopir yang saat itu melintas. Di tubuh korban ditemukan 17 luka tusukan.

Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Syamsu R belum memberikan keterangan terkait perkembangan kasus Demas Laira.

“Tim gabungan Polda dan Polres masih terus mengumpulkan alat bukti mas, masih di lapangan," terang Syamsu.

Ditanya kapan waktu pasti bisa diketahui publik, Syamsu belum memastikan. Namun ia menyampaikan pada bulan ini, September 2020.

Tim Pencari Fakta AMSI

Pasca meninggalnya Demas Laira, pada Kamis 20 Agustus 2020, AMSI sebagai organisasi bernaungnya media online Sulawesion.com, tempat bekerja korban, membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).

Tugas  utama tim ini melakukan pencarian fakta secara langsung dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat.

Tim akan mengumpulkan dan memverifikasi informasi sebanyak mungkin. Serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian Demas Laira.

TPF dipimpin oleh Anhar, Ketua AMSI Wilayah Sulawesi Barat bersama Agust Hari Ketua AMSI Sulawesi Utara, Erwin Bahar Ketua AMSI Sulawesi Selatan serta Supardi Bado Pemimpin Redaksi Sulawesion.com.

Supardi juga ikut terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) bergabung dengan rekan-rekan AMSI Sulawesi Barat.

Tim ini dibackup anggota AMSI Sulawesi Barat dan juga organisasi dan individu lain yang mau bergabung, disupervisi Upi Asmaradhana.

Selain pengumpulan fakta di lapangan, TPF juga membuka posko aduan bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait korban. Posko ini untuk menampung informasi-informasi.

Posko terletak di Kantor AMSI Wilayah Sulbar, Jalan Soekarno-Hatta (cafe Almira) depan SMA 2 Mamuju, Sulbar. Atau dapat melalui whatsapp di nomor 085379453003.

Load More