SuaraSulsel.id - Suara.com - Seorang siswa bernama Rusli (12) di Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 27 Kota Makassar terpaksa mengikuti mata pelajaran dengan masuk ke sekolah. Hal ini ditempuh lantaran Rusli tidak mampu membeli handphone (Hp).
Suara.com lihat langsung Rusli memasuki sekolah. Rusli mengenakan pakaian batik dan celana panjang berwarna biru tua, serta memakai masker.
Ia didampingi oleh ibunya, Rusni Daeng Baji (42).
Sebelum memasuki kelas, siswa yang masih duduk di bangku kelas 1 SMP tersebut terlebih dahulu mencuci tangan dengan menggunakan fasilitas protokol kesehatan yang telah disediakan di sekolah.
Baca Juga: Tega! Dua Anak Anjing Dipaksa Masuk Bagasi Sepeda Motor, Publik Murka
"Sudah 3 hari masuk sekolah. Dia masuk sekolah karena tidak punya hp," kata Rusni saat ditemui di SMPN 27 Makassar, Jalan Daeng Tata, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (5/8/2020).
Warga Kelurahan Macini Sombala, Kecamatan Tamalate, Jalan Cendrawasih ini mengaku tidak mampu memberikan fasilitas handphone android kepada Rusli untuk digunakan belajar online seperti yang dilakukan siswa-siswa lain pada umumnya dimasa pandemi ini.
"Tidak mampu, suami saya namanya Rudi Daeng Santa (30) kerja sebagai buruh harian," kata dia.
"Anak saya 5 orang, Rusli anak kedua. Pertama sekolah dia (Rusli) belajar sama teman, tapi sekarang sudah terpisah jadi tidak bisa," Rusni menambahkan.
Kesiswaan dan Humas SMPN 27 Makassar, Naston mengemukakan untuk masa perkenalan lingkungan sekolah dilakukan secara daring atau online.
Baca Juga: Kabur Dari Lapas, 3 Napi Diburu Polresta Banda Aceh
Rusli lulus di SMPN 27 Makassar melalui jalur apirmasi prasejahtera dari 300 siswa yang diterima.
Hanya saja, saat pelajaran dimulai pada Senin (3/8/2020) lalu, Rusli mendatangi pihak sekolah bersama orang tuanya.
Mereka meminta untuk belajar di SMPN 27 Makassar dengan alasan tidak memiliki handphone.
Atas persetujuan pihak sekolah, kata dia, Rusli pun akhirnya diperbolehkan belajar secara daring dengan menggunakan fasilitas di ruang labolatorium SMPN 27 Makassar.
"Alasan tidak punya hp. Tidak ada juga tetangga yang bisa dia (Rusli) datangi untuk belajar daring bersama. Yang bersangkutan memang dari keluarga prasejahtera. Akhirnya kita mengizinkan Rusli untuk belajar dengan menggunakan fasilitas yang ada di lab ini," jelas Naston.
Naston menjelaskan dimasa pandemi corona atau Covid-19 ini, pembelajaran memang dilakukan secara daring. Mulai pukul 8.00 WITA pagi, hingga 12.00 WITA, siang.
"Pelajaran tidak normal seperti biasa. Untuk satu pertemuan itu teman-teman guru itu biasanya antara 30 menit sampai 40 menit," katanya.
"Untuk saat ini baru Rusli yang berinisiatif datang, tetapi sebetulnya ada juga yang mengeluhkan tidak bisa belajar daring karena tidak punya fasilitas android, ada juga yang karena tidak punya kuota," sambung Naston.
Atas keluhan tersebut, kata Naston, SMPN 27 Makassar pun mempelajari berapa banyak siswa yang akan difasilitasi untuk melakukan pembelajaran secara daring di sekolah.
"Kalau ada orang tua yang melapor maka itu yang kita terima," tutup Naston.
Berita Terkait
-
Hukuman Komdis PSSI Berkurang, Begini Respon Yuran Fernandes
-
Yuran Fernandes Syukuri Pemangkasan Hukuman, Tidak Jadi 12 Bulan
-
Selamat Tinggal Yuran Fernandes Tinggalkan Indonesia Setelah 'Diusir' Erick Thohir
-
4 SMAN Unggulan di Kota Makassar Gelar SPMB, Laporkan Kecurangan di Sini
-
Jalan Terjal Reza Arya Demi Berseragam Timnas, OTW Debut saat Lawan China?
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa