SuaraSulsel.id - Hadi Pranoto menyatakan kesiapannya, jika pemerintah ingin melakukan uji klinis terhadap ramuan herbal Covid-19 yang dibuat Tim Riset Penanganan Covid-19 untuk Emergency Kemanusiaan di bawah dipimpinnya.
Hadi menyebut, pihaknya sudah melakukan uji klinis secara mandiri namun belum tersertifikasi oleh lembaga formal negara. Lantaran itu, perdebatan khasiat dari herbal yang dibuatnya ini harus dibuktikan dengan uji klinis oleh pemerintah.
"Seyogyanya kalau memang ada lembaga yang merasa keberatan dengan uji klinis ini, mari sama-sama kita lakukan uji klinis. Kalau memang herbal ini bermanfaat untuk saudara-saudara kita yang saat ini terjangkit Covid-19, ayo kita teruskan," katanya kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Senin (3/8/2020).
Dia menyebut, pihaknya siap menyingkirkan ramuan herbal tersebut jika dalam uji klinis yang dilakukan pemerintah terbukti tidak berkhasiat baik terhadap pasien Covid-19.
"Tetapi, kalau ternyata herbal ini terbukti tidak ada manfaatnya dan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan saudara-saudara kita, mari kita lupakan. Kita buang jauh-jauh herbal ini. Tapi seyogyanya apa yang sudah kita lakukan dan apa yang sudah kita berikan kepada pasien, semuanya memberikan dampak yang baik dan positif, dan sembuh," lanjutnya.
Hadi mengklaim sekitar 26 ribu orang sudah merasakan khasiatnya, bahkan ia berencana akan memproduksi hingga 300 juta botol untuk disebarkan di seluruh Indonesia.
Bahkan dengan percaya diri dia mengklaim ramuan herbal ini bisa bertahan lama, tidak ada efek samping, sekali pun untuk bayi.
"Ini tidak ada pantangan sama sekali bagi sodara kita, tidak memandang usia, dari orang hamil, bayi, anak, dewasa, orang tua bisa konsumsi ini. Ini bisa bertahan 20-39 tahun karena ini tidak ada kadaluarsa," klaimnya.
Hadi pun menegaskan ramuan ini bukan obat Covid-19, melainkan herbal antibodi Covid-19 yang dibuatnya dari campuran buah-buahan lalu diuraikan dengan bakteri, kemudian dikemas dalam botol plastik berukuran 100 ml.
Baca Juga: Waduh! Pasangan Mesum di Hotel Kena Razia saat Liburan Idul Adha
"Ini adalah senyawa sirsak kemudian manggis kelapa gula aren dan beberapa campuran lainnya ditambah penguraian teknologi bakteri biologi tanah," ucapnya.
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Seberapa Tangguh Mobil Listrik Digunakan Saat Banjir? Ini Penjelasan BYD
-
Pengadilan Eksekusi Tanah Jusuf Kalla Tanpa Konstatering BPN, Nusron Wahid: Kok Bisa..
-
Mentan Amran: Aku yang Terdepan Lawan Mafia Pangan!
-
Tiga Nama Calon Rektor Unhas Diserahkan ke MWA
-
Anggota DPRD Sinjai Bakar Mobil Kader Demokrat Positif Narkoba