Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 14 Juli 2020 | 19:56 WIB
Korban banjir dievakuasi tim gabungan, Selasa (14/7/2020) (Antara)

SuaraSulsel.id - Banjir bandang yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin (13/7/2020) malam kini menelan 13 korban meninggal dunia.

"Data sementara ada 13 orang yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Dua korban sudah teridentifikasi," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Makassar, Mustari kepada Antara, Selasa (14/7/2020) petang.

Ia juga menyampaikan, korban yang ditemukan di Desa Radda Arkam bernama Mahmud (47).  Sementara, dua jenazah lainnya berjenis laki-laki ditemukan di Masamba dan lima jenazah ditemukan di Desa Radda, satu lainnya ditemukan di Kampung Kara.

Sebelumnya, dikabarkan ada lima jenazah yang dibawa ke Rumah Sakit Hikmah, Kota Masamba. Hingga berita ini diturunkan, sudah ada 13 jenazah yang ditemukan sementara ini.

Baca Juga: Jembatan Rusak, Pelajar di Tapen Bergelantungan Saat Berangkat Sekolah

Basarnas juga melaporkan, ada 10 orang korban luka-luka. Korban sudah mendapatkan perawatan di RSUD Andi Djemma Masamba.

Mustari menambahkan, berdasarkan laporan sementara, korban hilang saat ini  ada 38 orang. SAR Pramuka Posko Peduli pengungsian di TPA Meli Patambua terus mengupayakan pencarian korban.

Sedangkan data korban belum bisa divalidasi, ada tiga orang di Kecamatan Baebunta dan lima orang di kecamatan Masamba yang dilaporkan pihak keluarga korban ke posko BPBD Luwu Utara.

Berdasarkan laporan BPBD setempat, banjir bandang dari aliran Sungai Masamba yang disebabkan oleh intensitas hujan tinggi dan limpahan air dari Maipi Kecamatan Masamba.

Hujan dengan intensitas tinggi jadi salah satu penyebab meluapnya air sungai di wilayah Kabupaten Luwu Utara dalam kurun waktu dua hari terakhir. Terlebih pada area hulu Sungai Masamba berada di kawasan pegunungan, Kecamatan Rongkong dan Kecamatan Rampi. Musibah tersebut berdampak pada lima kecamatan.

Baca Juga: Modus Pecah Kaca Mobil, Pencuri Gasak Uang Rp60 Juta Milik ASN

Banjir bandang membawa volume air dalam jumlah besar disertai material lumpur yang mengalir melalui aliran Sungai Masamba menuju titik kota Kecamatan Masamba.

Kerugian materi sementara ini tercatat sebanyak 200-an rumah warga terendam air banjir dengan ketinggian 50-200 cm. Sejumlah tiang listrik roboh dan rusak, satu rumah kayu terbawa arus Sungai Masamba dan Landasan Pacu Bandara Andi Djemma Masamba tertutup material lumpur saat banjir.

Ada empat titik pengungsian sementara yang bisa digunakan pengungsi yakni Gedung Remaja Masamba, Gedung DPRD Luwu Utara, Kantor Bupati Luwu Utara Dan RSUD Andi Djemma Masamba (khusus warga yang kurang sehat akibat banjir)

Kekinian, tim gabungan masih melakukan pendataan dan menyiapkan fasilitas di pengungsian termasuk melakukan pencarian korban hilang maupun yang terbawa arus. Musibah banjir bandang tersebut terjadi pada Senin (13/7/2020) sekitar pukul 21.15 WITA.

Load More