Anis Matta: Partai Islam Harus Ubah Orientasi Narasi, Dari Kelompok Jadi Populasi

Partai Islam masih sulit untuk memenangi pertarungan politik di konstensi Pemilu 2024

Muhammad Yunus
Selasa, 06 Juni 2023 | 14:02 WIB
Anis Matta: Partai Islam Harus Ubah Orientasi Narasi, Dari Kelompok Jadi Populasi
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta [SuaraSulsel.id/Dokumentasi Partai Gelora]

Anis Matta berharap partai Islam belajar kepada para pendiri bangsa seperti Bung Karno (Soekarno) yang menawarkan Pancasila sebagai fondasi negara, karena menyadari bahwa di Indonesua itu banyak aliran pemikiran, baik itu di kelompok Islam maupun nasionalis.

"Pancasila itu adalah platform yang mewakili semua kelompok. Dia datang dengan narasi mewakili populasi, bukan satu kelompok," katanya.

Kehadiran Partai Gelora, lanjut Anis Matta, adalah dalam rangka menyelesaikan perbedaan fundamental antara kelompok Islam dan Nasionalis dengan menawarkan narasi yang mewakili populasi, yaitu Arah Baru Indonesia.

"Kita datang dengan membawa Indonesia lebih maju, karena partai-partai Islam tidak pernah menawarkan kepemimpinan bagi semua. Untuk itu, Partai Gelora hadir untuk menjawab ini," katanya.

Baca Juga:Duduk Perkara Prabowo dan Petinggi Gerindra Digugat Kadernya ke Pengadilan

Selain itu, partai Islam selama ini hanya dimanfaatkan untuk kendaraan politik para kandidat di Pilpres, padahal mereka sesungguhnya tidak mewakili Islam, hanya menjadikan simbol saja.

"Dari tiga kandidat calon presiden yang survei-survei itu, pada dasarnya tidak ada satupun dari kelompok Islam, tapi semua orang menggunakan Islam secara simbol saja.

Dengan kondisi tersebut, maka capres yang didukung partai Islam akan sulit memenangi Pilpres, karena tidak bisa melakukan ekspansi pemilih dari kanan ke tengah, apalagi ke kiri.

"Karena itu, ketika Pilpres mereka selalu menjadi komplementer, wakilnya saja, bukan presidennya, karena memang narasi dan pemimpin yang ditawarkan hanya mewakili kolompoknya saja," pungkasnya.

Baca Juga:Popularitas Melejit, Ini Komitmen Ridwan Kamil terhadap Golkar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini