Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 19 Juni 2025 | 16:54 WIB
Foto aerial wisatawan menyaksikan Hiu Paus (Rhincodon Typus) dengan menggunakan perahu di objek wisata Hiu Paus di Pantai Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Jumat (30/5/2025) [Suara.com/ANTARA]

SuaraSulsel.id - Berwisata ke pantai dan laut memang menyenangkan. Pemandangan yang indah, udara segar, dan deburan ombak bisa jadi cara terbaik melepas penat.

Namun, agar liburan tetap aman dan nyaman, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum dan selama berada di kawasan pesisir.

1. Cek Cuaca dan Kondisi Laut

Sebelum berangkat, pastikan untuk mengecek prakiraan cuaca dan kondisi gelombang laut.

Baca Juga: Dari Maros ke Barru Cuma Rp10 Ribu! Ini Jadwal dan Rute Kereta Api Sulawesi Selatan

Hindari berwisata ke pantai saat cuaca buruk atau ada peringatan gelombang tinggi.

Informasi ini bisa dilihat melalui situs BMKG atau aplikasi cuaca terpercaya.

2. Gunakan Pakaian dan Perlengkapan yang Sesuai

Kenakan pakaian yang nyaman dan cepat kering, terutama jika kamu berencana bermain air.

Jangan lupa bawa perlengkapan pelindung seperti topi, kacamata hitam, serta sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.

Baca Juga: Ini Surga Tersembunyi Raja Ampat yang Wajib Kamu Jelajahi!

3. Jaga Barang Bawaan dan Hindari Benda Berharga

Pantai merupakan tempat umum yang ramai. Simpan barang berharga seperti dompet, ponsel, dan perhiasan di tempat aman.

Gunakan tas anti air atau tas pinggang untuk menjaga barang bawaan tetap kering dan aman.

4. Perhatikan Tanda dan Larangan

Setiap pantai biasanya memiliki papan informasi mengenai zona aman berenang, arus bawah laut, atau larangan aktivitas tertentu.

Selalu ikuti petunjuk tersebut demi keselamatan kamu dan orang sekitar.

5. Jangan Lupa Minum Air dan Bawa Bekal

Beraktivitas di bawah terik matahari bisa membuat tubuh cepat dehidrasi.

Pastikan untuk membawa air minum yang cukup dan bekal ringan agar tetap bertenaga sepanjang hari.

6. Utamakan Keselamatan Saat Bermain Air

Jika ingin berenang atau snorkeling, lakukan di zona yang aman dan hindari daerah berbatu atau berkoral tajam.

Gunakan pelampung jika tidak bisa berenang dengan baik dan jangan terlalu jauh dari pantai.

7. Jaga Kebersihan Pantai

Bawa kantong sampah sendiri dan jangan membuang sampah sembarangan.

Menjaga kebersihan pantai adalah tanggung jawab semua pengunjung agar alam tetap lestari dan indah.

Dengan mengikuti tips di atas, liburan ke pantai dan laut akan terasa lebih aman, nyaman, dan menyenangkan.

Manajemen Risiko Destinasi Pariwisata

Kementerian Pariwisata menggelar focus group discussion "Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Manajemen Risiko Destinasi Pariwisata".

Untuk menyerap aspirasi para pemangku kepentingan sebagai bagian penyusunan panduan bagi pengelola destinasi wisata dalam menerapkan manajemen risiko pariwisata.

"Petunjuk teknis yang disusun ini diharapkan menjadi panduan standar bagi seluruh pengelola destinasi pariwisata di Indonesia, dalam memastikan proses penilaian risiko yang terstruktur dan terukur," kata Asisten Deputi Pengembangan Amenitas dan Aksebilitas Pariwisata Wilayah I Kemenpar Bambang Cahyo Murdoko di Jakarta, Kamis 19 Juni 2025.

Kemenpar menemukan kasus kecelakaan pariwisata cenderung meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Oleh karena itu, pemangku kepentingan menindaklanjuti dan memberikan solusi untuk meminimalisir insiden dan meningkatkan upaya preventif untuk mewujudkan wisata yang aman.

Bambang berharap hal-hal yang dibahas dalam diskusi itu dapat menghasilkan panduan yang akan membantu mengidentifikasi dan memitigasi berbagai bencana dan risiko di destinasi wisata.

Panduan yang menjadi petunjuk teknis itu akan memberikan standardisasi penilaian risiko dalam memastikan peningkatan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

Dengan mengintegrasikan prinsip Kebersihan, Kesehatan, Keamanan dan Kelestarian (CHSE), dan memitigasi bencana secara sistematis dalam pengelolaan destinasi.

"Petunjuk teknis ini bisa menjadi alat ukur bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengambil keputusan berbasis risiko, mengalokasikan sumber daya secara efisien, dan berkontribusi pada keberlanjutan, serta menaikkan citra destinasi pariwisata di Indonesia," kata Bambang.

Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajamen Krisis Fadjar Hutomo menekankan komitmen pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata adalah menghadirkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Aspek keamanan diperlukan dalam mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Berkualitas dalam perspektif memberikan pengalaman yang baik bagi wisatawan sehingga wisatawan ingin kembali lagi. Ini tentu bukan hanya bagi keamanan, bagi wisatawannya saja, tetapi, juga bagi para pekerja di sektor pariwisata, bagi masyarakat setempat di mana destinasi itu berada,” kata Fadjar.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Fatma Lestari menjelaskan ada 10 langkah dalam proses manajemen risiko di destinasi pariwisata.

Antara lain ialah menentukan konteks aktivitas di destinasi pariwisata, mengidentifikasi bahaya pada sub-sektor pariwisata.

Mengidentifikasi kejadian risiko dan penyebab risiko, mengkategorikan dampak yang ditimbulkan, mengidentifikasi pengendalian yang tersedia, dan menganalisis risiko di destinasi pariwisata.

Selain itu juga harus ada pengendalian risiko, analisis risiko sisa, penentuan penanggung jawab, konsultasi dan komunikasi, serta pemantauan dan kajian ulang.

Load More