SuaraSulsel.id - Aldi Monyet penembak polisi di kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Monyet adalah julukan bagi seorang begal sadis yang sempat bikin heboh karena nekat menembak anggota polisi.
Aldi alias "Monyet" merupakan buronan kelas kakap yang masuk daftar pencarian orang (DPO).
Ia berhasil ditangkap Tim Gabungan Resmob Polda Sulsel, Jatanras Polrestabes Makassar, dan Resmob Polres Pelabuhan.
Baca Juga: Guru Ngaji Predator Anak di Makassar Ditangkap! Ini Jumlah Korban Sejak Tahun 2000
Aksinya berakhir dramatis di tempat persembunyiannya di Jalan Jalahong Daeng Mattutu, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar.
"Pelaku yang menembak anggota Polres Pelabuhan Aiptu Noval, telah ditangkap," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana kepada media, Selasa, 6 Mei 2025.
Sebelumnya, Aldi Monyet bikin geger karena menembak dada Aiptu Noval saat hendak ditangkap di kawasan Jalan Abu Bakar Lambogo.
Aiptu Noval yang niatnya mau menangkap begal, malah kena tembak dan harus dirawat intensif di RS Bhayangkara.
Meski berjuluk hewan lincah, "Monyet" satu ini akhirnya kejebak juga. Ia berhasil dijinakkan tim gabungan.
Baca Juga: Sehari Sebelum Berangkat Haji, Jemaah Asal Bantaeng Meninggal Dunia
Namun, Arya belum mau membeberkan bagaimana kronologi penangkapan Aldi Monyet. Ia menegaskan, penjelasan resmi akan disampaikan oleh tim Polda Sulsel dalam waktu dekat.
"Proses tertangkapnya akan disampaikan langsung oleh pihak Polda Sulsel," kata Arya.
Bakar Rumah Berujung Pembunuhan Berencana
Di lokasi yang sama, Arya menyampaikan bahwa, AS (36), seorang pria di Kota Makassar juga berhasil diamankan setelah nekat membakar rumah keluarganya.
Pelaku mengaku melakukan aksinya karena sakit hati terhadap ibunya yang telah menikah lagi.
Akibat peristiwa itu, nenek pelaku tewas terjebak dalam kobaran api.
Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, insiden kebakaran terjadi pada Sabtu, 3 Mei 2025, sekitar pukul 23.00 Wita di jalan Barawaja, Kecamatan Panakkukang.
Saat itu, pelaku yang diketahui dalam pengaruh minuman keras datang ke rumah neneknya dalam kondisi emosi.
"Tersangka datang ke rumah dalam kondisi mabuk habis minum ballo. Dia kecewa karena tidak diberi tahu bahwa ibunya telah menikah lagi," ujar Arya kepada wartawan, Selasa, 6 Mei 2025.
Di rumah itu, pelaku yang emosi lantas menyiramkan bensin dan membakar rumah tersebut. Api dengan cepat membesar dan melalap seluruh bagian rumah.
Beberapa penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri. Namun sang nenek yang sedang sakit tidak bisa keluar dan meninggal dunia.
"Korban baru bisa dievakuasi setelah api berhasil dipadamkan," jelas Arya.
Pada awalnya, kebakaran diduga akibat korsleting listrik. Namun hasil penyelidikan menemukan botol bekas bensin di lokasi.
Setelah menerima informasi awal, polisi segera melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku sebagai AS (36), yang tak lain adalah cucu dari korban.
Arya Perdana amengatakan bahwa pelaku sempat melarikan diri usai membakar rumah korban. Namun, polisi berhasil menangkapnya di lokasi persembunyiannya.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengaku sempat menendang botol berisi bahan bakar minyak ke arah rumah korban," ungkap Arya.
Tendangan itu menyebabkan isi bahan bakar menyebar dan mengenai bagian rumah.
Tak lama setelah itu, pelaku menyulut api menggunakan korek miliknya hingga menyebabkan dua rumah yang berdampingan ludes terbakar.
Akibat insiden tersebut, seorang lansia, yang merupakan nenek pelaku sendiri meninggal dunia karena terjebak di dalam rumah.
"Motifnya itu karena pelaku merasa sakit hati dan tidak dianggap oleh keluarganya, sehingga nekat membakar rumah," tambah Arya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 187 KUHP tentang tindak pidana pembakaran yang mengakibatkan korban jiwa. Kata Arya, ancaman hukuman untuk pelaku adalah pidana penjara maksimal seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
"Proses hukum tetap kami lanjutkan meski pelaku dan korban masih memiliki hubungan keluarga. Tindakannya mengakibatkan nyawa orang lain melayang," tegas Arya.
Saat ini, AS telah ditahan di Mapolrestabes Makassar untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
Polisi juga terus mendalami kemungkinan adanya faktor lain yang turut mendorong pelaku melakukan aksi nekat tersebut.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Salaman dengan Penyerang Keturunan Brasil Rp782 Miliar Jelang Ronde 4
- Berakhir Anti-klimaks, Lika-Liku Isu Jay Idzes Dibeli Inter Milan, Fiorentina Hingga Udinese
- 5 Mobil Bekas 7 Seater Mulai Rp49 Jutaan: Kabin Lega, Muat Seluruh Anggota Keluarga
- Hari Ini Jokowi Ultah ke-64, Poster Ucapan Selamat Ini Bikin Publik Syok: Innalillahi
- Dirumorkan ke Klub Liga 1, Rafael Struick Justru Balik ke Den Haag
Pilihan
-
4 Mobil MPV Bekas Terbaik untuk Keluarga, Murah dengan Kenyamanan Ekstra
-
Daftar 4 HP Murah Spek Dewa: Terbaik buat Gaming, Lancar Multitasking
-
Fantastis! Uang Belanja Man City Rp6 Triliun Lebih Besar dari Pendapatan 5 Negara Ini
-
Rekomendasi 6 Mobil Bekas Murah Rp30 Jutaan: Nyaman dan Tangguh, Hadirkan Nuansa Klasik
-
5 Mobil Keluarga Bekas Tahun Muda: Jadi Incaran, Harga Tetap Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Amerika Jatuhkan Bom ke Iran, Ketua DPR AS: Presiden Trump Sungguh-sungguh dengan Ucapannya
-
Dari Sachet ke Singapura, Berikut Perjalanan Hebat Labuna Bersama BRI
-
Jelang Liga 1 2025/26: PSM Makassar Benahi Lapangan
-
Begini Kondisi Jemaah Haji Indonesia Usai Diteror Bom
-
Siaga! Dua Gunung Api di Timur Indonesia Erupsi Bersamaan