SuaraSulsel.id - Sebuah momen mengharukan terekam di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah warga tampak berdiri di pinggir jalan, mengacungkan jempol dan bertepuk tangan saat mobil pemadam kebakaran melintas usai memadamkan api.
Peristiwa itu terjadi pada Senin, 28 Mei 2025 lalu, di jalan Satangnga, Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala.
Videonya viral di media sosial setelah diupload seorang petugas pemadam.
Dalam video yang viral di media sosial terlihat warga, dari anak-anak hingga orang dewasa berdiri rapi di sisi jalan sambil memberikan tepuk tangan meriah.
Sebagian mengangkat ibu jari tinggi-tinggi, menyapa para petugas yang berada di atas armada Damkar.
"Terima kasih, pak! terima kasih," terdengar suara warga bersahut-sahutan kepada petugas yang melintas.
Di lokasi juga terlihat Lurah Bontoala Parang, Ani Tandi Rapak yang dengan haru turut mengucapkan terima kasih.
"Mereka datang cepat dan kerja tanpa henti. Kami tidak bisa bantu banyak, tapi setidaknya bisa beri tepuk tangan dan ucapan terima kasih," kata Ani.
Baca Juga: Geger! Perusahaan Italia Temukan 'Harta Karun' di Selat Makassar, Bahlil: Percepat Eksploitasi
Video ini viral di media sosial dan menuai banyak komentar positif. Ribuan warganet mengaku ikut terharu melihat apresiasi tulus warga terhadap para petugas pemadam.
Beberapa netizen bahkan mengusulkan agar petugas Damkar diberikan penghargaan khusus atas dedikasi mereka yang jarang tersorot kamera.
Bahkan, ada warganet yang bertanya kepada petugas pemadam, apakah warga perlu membayar saat meminta pertolongan?.
Namun, petugas pemadam menjawab bahwa tugas mereka memang untuk membantu. Bagi mereka, ucapan terima kasih dari masyarakat sudah menjadi energi besar untuk terus bekerja tanpa pamrih.
Diketahui, momen ini terjadi setelah tim Pemadam Kebakaran berhasil mengendalikan kobaran api yang melahap satu unit rumah di kawasan padat penduduk tersebut.
Meski mereka terlihat dalam kondisi lelah, petugas tetap menyempatkan diri membalas lambaian warga dengan senyum dan anggukan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar, Hasanuddin, mengaku tidak menyangka akan mendapat sambutan sehangat itu dari masyarakat.
"Kami hanya menjalankan tugas, tapi apresiasi seperti ini membuat lelah kami terbayar," ucapnya, Jumat, 2 Mei 2025.
Kata Hasanuddin, di tengah banyaknya informasi negatif, aksi warga Makassar tersebut menjadi pengingat bahwa kebaikan dan apresiasi masih hidup di tengah masyarakat.
Hasanuddin menambahkan, timnya turun dengan 12 unit armada dan 44 personel yang langsung dikerahkan begitu ada laporan masuk.
"Sembilan armada dari unit Mako, dua dari canester Ujung Tanah dan 1 unit rescue dari Mako kita kerahkan ke lokasi," bebernya.
Kata Hasanuddin, pihaknya menerima laporan pada pukul 14.25 wita. Api berhasil dipadamkan kemudian dalam waktu kurang lebih 15 menit. Pada kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa.
"Api cepat membesar karena lokasi padat dan banyak material mudah terbakar. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Warga juga sangat kooperatif, mereka bantu kami dengan mengatur jalur dan evakuasi," tambah Hasanuddin.
Aksi spontan warga ini menjadi pengingat bahwa apresiasi sederhana bisa sangat berarti bagi mereka yang bekerja paling depan.
Di tengah rasa lelah, hangatnya tepuk tangan warga menjadi pelipur dan penyemangat pemadam kebakaran.
Bagi Hasanuddin dan petugas pemadam, satu momen kecil ini sangat meninggalkan kesan bahwa gotong royong dan kepedulian masih kuat di Makassar.
"Bentuk kerjasama yang dijalin antara masyarakat dan pemerintah selama ini merupakan suatu teamwork yang kuat. Dan yang seperti ini hanya ada di Makassar," ucapnya.
Di sisi lain, Dinas Pemadam Kebakaran juga kembali mengingatkan warga Makassar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran.
Data Dinas Damkar menunjukkan, kebakaran terjadi hampir setiap hari di wilayah kota Makassar. Korsleting listrik dan kelalaian penggunaan api jadi penyebabnya.
"Kami mohon warga lebih disiplin. Periksa instalasi listrik di rumah, matikan kompor saat tidak digunakan, dan jangan buang puntung rokok sembarangan," imbau Hasanuddin.
Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi ke permukiman padat dan pasar-pasar tradisional untuk mengurangi risiko.
"Damkar siap siaga 24 jam. Tapi mencegah lebih baik daripada memadamkan," ujarnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?