Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 06 April 2025 | 12:14 WIB
Syawalan 1446 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan digelar di kota Makassar, Minggu 6 April 2025 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

Kolaborasi antara Muhammadiyah dan pemerintah daerah dinilai menjadi contoh sinergi yang bisa mempercepat peningkatan kualitas pendidikan dan pemberdayaan masyarakat di Sulsel.

Tak hanya soal fisik bangunan, Syawalan kali ini juga menjadi ruang refleksi spiritual.

Prof. Haedar menekankan pentingnya menjadikan silaturahmi sebagai sarana memperkuat nilai-nilai ketakwaan yang telah ditempa selama Ramadan.

Ia menyebut bahwa inti dari ibadah puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan amarah, mengasah kepekaan sosial, dan memperkuat solidaritas.

Baca Juga: Dosen Unismuh Makassar Dikirim Kemenkes Bantu Korban Gempa Myanmar

Ia juga memberikan apresiasi khusus kepada budaya dakwah Muhammadiyah di Sulsel yang kuat dan konsisten.

Militansi kader dan loyalitas terhadap nilai-nilai Islam menjadi fondasi keberhasilan berbagai amal usaha Muhammadiyah di wilayah ini, termasuk di daerah-daerah seperti Mandar dan Toraja.

“Itulah sebabnya amal usaha Muhammadiyah di Sulsel berkembang pesat. Nilai keislaman dijaga kuat, termasuk oleh warga Muhammadiyah di Mandar dan Toraja,”

“Budaya ini perlu terus dirawat dan diwariskan,” katanya.

Dalam akhir acara, Ambo Asse menyampaikan bahwa Sulawesi Selatan telah ditetapkan sebagai tuan rumah Muktamar Muhammadiyah tahun depan.

Baca Juga: 30 Lokasi Salat Idulfitri Muhammadiyah di Makassar, Ini Daftar Lengkapnya

Hal ini menambah deretan agenda besar Muhammadiyah Sulsel dalam waktu dekat. Ia mengajak seluruh warga untuk menyambut muktamar dengan semangat persatuan dan kerja kolektif.

Syawalan 1446 H kali ini benar-benar bersejarah. Ia bukan hanya bertabur tokoh, tetapi juga ide besar dan semangat untuk maju bersama.

Pembangunan gedung 13 lantai menjadi simbol kebangkitan dan kesiapan Muhammadiyah Sulsel untuk terus meneguhkan peran dalam membangun peradaban yang berkemajuan.

Load More