Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 11:15 WIB
Ilustrasi Mantri BRI. (Dok. BRI)

SuaraSulsel.id - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan (Sulsel), Supendi, mengungkapkan bahwa penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah tersebut mencapai Rp8,64 triliun pada semester I-2024, dengan pertumbuhan 44,15 persen.

Dari jumlah total tersebut, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi bank penyalur terbesar dengan jumlah penyaluran mencapai Rp7,09 triliun untuk 137.493 debitur.

"Peningkatannya cukup signifikan, sekitar 44,15 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai Rp5,99 triliun," ujar Supendi di Makassar, Rabu.

Supendi menjelaskan bahwa sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan menerima penyaluran sebesar Rp3,7 triliun, sedangkan sektor perdagangan besar dan eceran menerima Rp3,06 triliun.

Baca Juga: BRI Suntik Modal, Polewali Mandar Jadi Sentra Pisang Cavendish!

Untuk sektor jasa pengabdian masyarakat, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya, telah disalurkan sebesar Rp707,59 miliar.

Selanjutnya, sektor industri pengolahan menerima Rp383,85 miliar, sektor perikanan Rp339,97 miliar, dan sektor lainnya sebesar Rp403,41 miliar.

Selain BRI, bank penyalur lainnya adalah Bank Mandiri yang menyalurkan Rp812,55 miliar kepada 5.806 debitur, Bank Negara Indonesia (BNI) yang menyalurkan Rp196,56 miliar kepada 790 debitur, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyalurkan Rp184,84 miliar kepada 1.197 debitur.

Pegadaian Syariah menyalurkan Rp150,54 miliar kepada 7.933 debitur, BPD Sulselbar menyalurkan Rp144,96 miliar kepada 174 debitur, BTN menyalurkan Rp33,63 miliar kepada 149 debitur, dan bank lainnya menyalurkan Rp20,12 miliar kepada 50 nasabah.

"Total penyaluran KUR mencapai Rp8,64 triliun dengan penerima atau debitur sebanyak 154.603 orang atau kelompok," tutup Supendi.

Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Diajarkan pada Anak untuk Membentuk Karakter

Load More